Bayi di Tasikmalaya Meninggal usai Dibuat Konten Foto Baby Newborn Tanpa Izin, Cek Faktanya

"Lalu istri saya menelepon bidan di Klinik Alifa karena sesuai arahan bidan kalau ada apa-apa menghubungi pihak klinik saja, tapi apa yang terjadi? istri saya menelepon tidak ada jawaban, lalu telepon mereka tidak aktif. Tidak menunggu saya langsung bawa anak saya ke Klinik Alifa, sesampainya di sana, klinik malah tutup dengan di kunci gembok. Saya gedor-gedor gerbang Klinik karena panik ingin memastikan kondisi anak saya. Lumayan lama saya gedor-gedor pintu gerbang klinik, lalu ada bidan yang membukakan pintu gerbang," ucapnya.
"Saya meminta bidan jaga untuk memeriksa anak saya, ada satu laki-laki entah itu dokter atau siapa, dia memeriksa anak saya lalu menyebutkan bahwa anak saya sudah meninggal. Setelah memeriksa anak saya, laki-laki tersebut pergi menghilang entah ke mana. Ada empat orang bidan saat itu, tapi tiga orang bidan malah sembunyi. Keluarga menangis histeris pun tidak ada yang peduli apalagi menenangkan kami. Anak saya meninggal? Kenapa? Karena apa? Apa penyebabnya? Tidak ada penjelasan apa pun dari pihak Klinik. Satu orang pun tidak ada yang menjelaskan. Lalu saya harus bagaimana ini? Anak saya lahir tidak di berikan surat kelahiran," ujar dia.
Anak Erlangga pulang tidak diberikan surat keterangan sehat dan berkas kepulangan, dan anak meninggal pun tidak diberikan surat kematian. "Klinik macam apa Al ini? Apakah SOP di Al seperti ini? Mempekerjakan bidan-bidan yang tidak profesional, dipakai percobaan praktik, bad attitude, pelayanan yang sangat buruk," tutur Erlangga.
Karena penasaran, apakah anak masih hidup, Erlangga bawa anaknyya ke Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya, karena badan anak masih hangat dan Erlangga ingin memastikan, karena dari Klinik Al tidak ada kepastian. Sesampainya di rumah sakit Jasa Kartini, anak dibawa ke IGD, lalu ditangani oleh suster dan dokter jaga. Anak Erlangga ditangani dengan sigap dengan baik. Suster di Rumah Sakit Jasa Kartini memompa jantung anak saya, mengecek saturasi oksigen anak dan memberikan oksigen.
Editor: Agus Warsudi