Bayi di Tasikmalaya Meninggal usai Dibuat Konten Foto Baby Newborn Tanpa Izin, Cek Faktanya

Saat itu bidan bilang belum ada jawaban dari pihak rumah sakit. Tapi tidak lama kemudian bidan langsung memberitahukan bahwa anak Erlangga sudah bisa di berikan ASI.
"Lalu bidan membawa anak saya ke ruangan ibu untuk disusui. Tetapi yang sangat saya sayangkan bidan tidak memastikan bahwa ASI-nya ada atau tidak ASI-nya masuk atau tidak ke anak saya. Seharusnya mungkin si bidan membantu istri saya memastikan bahwa ASI benar-benar masuk, si bidan malah melanjutkan tidur nyenyaknya, tidak mempedulikan keadaan anak dan istri saya. Kakak saya yang membantu istri saya menyusui anak saya," tutur dia.
Saat itu, kata Erlangga, anaknya tidak mampu menyusu kepada ibunya. Erlangga terpikir apakah tidak bisa bidan membantu istri untuk menyusui anaknya. Sampai subuh anak Erlangga masih dalam posisi dipangku oleh istri. Bidan pun belum bangun.
"Pukul 07.00 WIB anak saya dimandikan oleh bidan dengan waktu yang sangat lama sekali. Semua keluarga tidak tahu di mana anak saya dimandikan. Saya jadi curiga dan punya pikiran negatif bahwa anak saya di jadikan bahan praktek juga dalam hal memandikan bayi itu hanya pikiran negatif saya saja, karena istri saya pun dijadikan praktek pada saat melahirkan," ucap Erlangga.
Pukul 08.30 WIB, ujar Erlangga, anaknya selesai dimandikan. Yang jadi pertanyaan, apakah bayi 1,7 kg bisa dimandikan? Lalu bidan jaga memberitahu bahwa anak dan istri saya di perbolehkan pulang, saya kira hanya istri saya saja yang pulang, ternyata anak saya juga disuruh pulang.
"Anak bayi 1,7KG di suruh pulang? Tidak salah? Beberapa kali ibu Tati Nurhayati, saya menanyakan dan memastikan kepada bidan jaga, apakah benar ini anak di suruh pulang? Apakah sehat? Apakah normal? Apakah tidak harus di bawa ke rumah sakit untuk di incubator? Melihat BB nya saja sangat jauh di bawah normal," kata Erlangga.
Editor: Agus Warsudi