Sejarah Gua Sunyaragi, Tempat Menyepi Para Sultan Cirebon
Sejarah Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi yang berdiri di atas lahan seluas 15 hektare telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kota Cirebon. Dulu Gua Sunyaragi merupakan taman air yang merupakan danau buatan. Namun kini, air yang berada di Gua Sunyaragi telah kering.
Dulu, di Gua Sunyaragi terdapat air terjun buatan sebagai penghias dan patung gajah, Perawan Sunti, dan Garuda. Gua Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari Keraton Pakungwati sekarang bernama Keraton Kasepuhan.
FC Wilsen, litograf menggambarkan Gua Sunyaragi pada 1865-1876. Gua Sunyaragi ini terbagi menjadi dua, yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Pesanggrahan dilengkapi serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam.
Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks bermotif batu karang dan awan. Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalam paduraksa.
Induk seluruh Gua Sunyaragi bernama Gua Peteng (Gua Gelap) untuk bersemedi. Selain itu, ada Gua Pande Kemasan untuk bengkel kerja pembuatan senjata dan tempat penyimpanan. Sedangkan perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon.
Editor: Agus Warsudi