Ilustrasi terperiksa tengah menjalani tes kebohongan dengan alat lie detector. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

5. Tiga sensor utama pada lie detektor, yakni, sensor Pneumograph untuk mendeteksi embusan napas. Sensor ini dipasang di dada dan perut. Sensor ini bekerja ketika ada kontraksi di otot dan udara di dalam tubuh.

Sensor Blood Pressure Cuff, untuk mendeteksi perubahan tekanan darah dan detak jantung. Sensor kabel ini ditempelkan dibagian nadi pada lengan terperiksa. Cara kerjanya dideteksi lewat denyut jantung atau aliran darah.

Sensor Skin Resistance, untuk melihat dan mendeteksi keringat di tangan. Umumnya sensor ini dipasang di jari-jari tangan, sehingga penyidik tahu seberapa banyak keringat yang keluar ketika Anda keadaan terpojok dan berbohong.

6. Akurasi hasil pemeriksaan menggunakan lie detector umumnya 90 persen akurat. Namun hasil ini belum tentu berlaku untuk semua kasus. Pasalnya, alat ini hanya memonitor dan menunjukkan reaksi perubahan psikologis ketika terperiksa mengucapkan sesuatu atau merespons pertanyaan. 

Reaksi fisik seperti gagap, berkeringat, atau gerak bola mata yang tidak fokus, tidak selalu menjadi petunjuk terperiksa berbohong. Bisa saja reaksi itu muncul karena terperiksa gugup, stres, lelah, dan merasa tidak nyaman dalam suatu kondisi tertentu.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network