Raden Wiralodra mengurung Maharaja Budipaksa di dasar muara Sungai Cimanuk, sedangkan Mahapatih Bujarawis melarikan diri untuk meminta bantuan.
Baladerma pun datang. Para raja jin pun menyerang Raden Wiralodra dan Ki Tinggil, Rupanya kesaktian Werdinata, Raja kerajaan Pulomas, bisa mengimbangi kesaktian Raden Wiralodra. Akibatnya mereka terus bertarung selama dua belas bulan lamanya.
Untuk menghindari pertarungan yang berlarut-larut tanpa henti, Raja Kerajaan Tanjungbong Kalacungkring mengusulkan perdamaian. Sesudah berdebat beberapa saat, Wiralodra dan Wedinata bersedia berdamai. Untuk menjalin persahabatan, Raden Werdinata menyerahkan anaknya, Putri Inten, menjadi istri Raden Wiralodra.
Sejak kesepakatan perdamaian tercapai, pekerjaan membuka hutan permukiman penduduk pun menjadi cepat terselesaikan. Raden Wiralodra menjadi raja pertama di kerajaan lembah Sungai Cimanuk yang saat ini menjadi Kabupaten Indramayu.
Sementara Raden Werdinata dan para pengikutnya memohon kepada Raden Wiralodra supaya diberi kebebasan untuk hidup di sebuah pulau. Mereka berjanji tidak akan mengganggu manusia, terutama keturunan Raden Wiralodra.
Tentu saja permintaan itu dikabulkan oleh Raden Wiralodra. Maka pergilah Raden Werdinata dengan para pengikutnya ke pulau yang kini dikenal dengan nama Pulau Mas. Mereka menetap di pulau itu sampai saat ini.
Editor : Agus Warsudi
Follow Berita iNewsJabar di Google News