Berdayakan Lingkungan Sekitar
Ketekunan dan kerja keras Lilis mengolah produk cireng membuahkan hasil. Nama produknya yang unik yaitu Rujak Cireng, telah membuat usahanya melejit. Bisnis cireng yang awalnya bermodalkan tak lebih dari Rp200.000, kini berkembang pesat dengan transaksi bulanan mencapai Rp200 jutaan per bulan.
Bisnis yang awalnya dikerjakan sendiri, dibantu anak dan suami, kini terus berkembang membuka banyak lapangan kerja. Awalnya hanya dibantu seorang karyawan, saat ini Lilis memiliki 15 orang pekerja. Mereka bertanggung jawab terhadap lini produksi, pemasaran, hingga promosi.
Dalam sehari, Cireng LS rata-rata memproduksi lebih dari 1.000 bungkus. Jumlah tersebut belum termasuk produk makanan lainnya yang saat ini banyak dikembangkan.
"Kalau pesanan lagi banyak, kami terkadang dibantu warga sekitar rumah. Walaupun sudah ada 15 karyawan yang bekerja setiap hari, terkadang masih keteteran. Saat pandemi tahun lalu, ternyata penjualan kami meningkat drastis. Pesanan banyak datang dari mana-mana," ujar Rakan Lawahiz, putra dari Lilis.
Menurut Rakan, selain mendapat gaji bulanan, 15 karyawannya juga mendapat berbagai bonus dan uang lembur. Bonus diberikan jika karyawan mampu mencapai target. Mereka juga mendapat tambahan penghasilan dari uang lembur jika jam kerja bertambah.
Editor : Agus Warsudi
apresiasi umkm kuliner bantuan umkm belanja online umkm Bisnis umkm ekosistem UMKM Digitalisasi UMKM Lapak UMKM pedagang umkm pelaku umkm kota bandung
Artikel Terkait