Lilis Komariah (kanan) dan putranya Rakan Lawahiz (kiri) menunjukkan salah satu produk rujak cireng di lini produksi Cireng LS di Kompleks GBI Blok H 10, RT4/RW13, Ciwastra, Kota Bandung. (Foto: Arif Budianto)

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2021 lalu, memperkirakan kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) menjadi 1,6 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia atau sekitar Rp249 triliun. Kontribusi ekonomi ini meningkat 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini, sudah ada 1 juta mitra (merchant) usaha kuliner yang memanfaatkan Gofood, 99% di antaranya berskala UMKM. Menariknya, ada sekitar 250.000 mitra usaha baru yang bergabung menjadi mitra Gofood pada 2020 dan 43 persen dari mereka adalah pengusaha pemula.

Riset di 2019 juga mengungkap kontribusi Gojek sebesar Rp2,9 triliun terhadap ekonomi Kota Bandung. Jika diukur menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik regional bruto (PDRB), nilai produksi ekosistem digital Gojek selama 2019 mencapai Rp6,1 triliun atau setara dengan 1,9 persen PDRB Kota Bandung. 

Riset ini menunjukkan peran ekosistem digital dalam membantu UMKM bertahan di saat pandemi. Pandemi telah menguji ketahanan dan kemampuan beradaptasi para pelaku usaha di masa krisis. UMKM harus menyesuikan cara pemasaran dengan melakukan perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi digital.

Menariknya, sepertiga mitra usaha Gofood adalah wirausahawan pemula yang langsung go digital. Dari transisi tersebut, pelaku usaha mencatat peningkatan pendapatan sekitar 66 persen. Mereka memanfaat layanan on-demand Gojek, diantaranya 44 persen-nya secara rutin menggunakan Gosend untuk mengirim barang.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network