Lilis lalu mencoba menggabungkan cireng dengan makanan tradisional lainnya bernama rujak. Cireng dipadukan dengan sambal rujak, lalu dicocol, layaknya makan rujak buah. Inovasi dua makanan tradisional ini dia sebut rujak cireng yang hingga saat ini menjadi best seller Cireng LS.
"Tidak mudah menemukan komposisi rujak cireng yang saat ini bisa dinikmati pelanggan. Cukup lama, pernah beberapa kali gagal dan kurang pas di lidah. Apalagi ini memadukan dua makanan tradisional yang sudah cukup dikenal masyarakat Bandung," cerita Lilis, Selasa (25/10/2022).
Rujak cireng kini telah dikenal luas ke berbagai wilayah di Indonesia. Banyak pemburu kuliner mencari penganan ini. Cireng LS juga terus mengembangkan berbagai varian lainnya.
Seperti, cireng krispi, cireng potong, bakso cireng, cheesreng, dan cireng hot lava. Cireng frozen ini dijual dalam bentuk berbagai kemasan dengan harga antara Rp16.000 sampai Rp20.000 per bungkus.
Untuk memenuhi banyaknya permintaan, saat ini terdapat tiga kavling rumah yang menjadi tempat usaha Cireng LS di Kompleks GBI Blok H 10, RT4/RW13, Ciwastra, Bandung. Tiga rumah tersebut dibeli Lilis sejak usahanya terus menanjak.
"Tahun depan insya Allah mau bikin pabrik dengan kapasitas lebih besar supaya produksi bertambah. Cita-cita saya, cireng menjadi makanan berkelas internasional dan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat, " imbuh Lilis.
Editor : Agus Warsudi
apresiasi umkm kuliner bantuan umkm belanja online umkm Bisnis umkm ekosistem UMKM Digitalisasi UMKM Lapak UMKM pedagang umkm pelaku umkm kota bandung
Artikel Terkait