Ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) Kabupaten Majalengka Muhammad Fauzy mengatakan, nasib yang dialami Neneh di Dubai berawal pada 2014 lalu. Saat itu, PMI yang berangkat pada 2011 lalu itu dituduh membunuh sopir majikannya bernama Ahmed Mohamed Abdelrahman.
Selain Nenah, jelas dia, nasib serupa juga dialami rekannya warga Filifina. “Nenah dituduh membunuh sopir majikannya. Nenah tidak sendiri, ada juga warga Filipina yang nasibnya sama dengan Nenah,” kata Fauzy.
Informasi yang diterima, kata dia, pihaknya yakin Nenah bukan pelaku pembunuhan itu. Fauzy sendiri mengaku mendapat informasi itu setelah pihak keluarga Nenah mengadukan pada 26 April lalu.
“Kami menelusuri kasus ini. Sebelum kejadian pembunuhan itu. Ada cekcok antar anak majikan dan sopir. Besoknya saat Nenah dan rekannya mau ngasih makan ke sopir itu, ternyata sudah meninggal dunia dengan luka sayatan di leher,” ujar dia.
Editor : Agus Warsudi
Masalah TKI di Arab kasus tki tki tki bermasalah bupati majalengka Kabupaten Majalengka Pemkab Majalengka majalengka
Artikel Terkait