BANDUNG, iNews.id - Tiga pelaku, TA (42) dan MH (30), serta seorang sopir truk tangki pengangkut 20.000 atau 20 matriks ton LPG terancam hukuman 6 tahun penjara. Tersangka kasus penyalahgunaan LPG bersubsidi di Patokbeusi, Kabupaten Subang itu, disangkakan melanggar UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas dan UU Nomor 8 tahun 1999 Perlindungan Konsumen.
"Tersangka dijerat Pasal 55 paragraf 5 UU Migas karena menyalahgunakan pengangkutan dan atau niaga BBM dengan ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara atau denda paling tinggi 60 miliar. Para tersangka juga dijerat Pasal 62 juncto Pasal 8 ayat 1 Huruf C UU Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan atau denda Rp2 miliar," kata Dirreskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Arief Rachman, Kamis (14/7/2022).
Diketahui, penyidik Unit I Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar menangkap tiga orang terkait kasus penyelewengan LPG bersubsidi di Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Kamis (14/7/2022). Saat ini, penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar masih mendalami keterlibatan orang Pertamina dalam kasus tersebut.
Sedangkan tiga orang yang ditangkap itu berperan sebagai penanggung jawab atau mandor dan pengemudi truk tangki. Pelaku pertama yang ditangkap di lokasi kejadian pada Kamis (14/7/2022) sekitar pukul 03.00 WIB, berinisial TA (42).
Editor : Agus Warsudi
Dirreskrimsus Polda Jabar Ditreskrimsus Polda Jabar polda jabar BBM dan LPG gas LPG gas lpg 12 kg gas lpg 3 kg lpg bersubsidi lpg nonsubsidi
Artikel Terkait