Viral, Mobil Putih Terseret Arus Banjir di Cimahi, Pengemudi Selamat

CIMAHI, iNews.id - Sebuah mobil putih terseret arus deras banjir dari Melong, Kota Cimahi hingga masuk ke Sungai Cikendal, dekat Perumahan Mekar Indah,  Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Kamis (1/7/2021). Video berisi rekaman saat mobil terseret arus deras banjir itu viral di media sosial.

Saksi mata menyebut, pengendara mobil putih nahas tersebut berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan mobil terseret arus banjir akibat kirmir di bantaran Sungai Cikendal jebol. Arus banjir semakin deras mengarah sungai.

Baca Juga

Ini Pemicu Hujan Deras Disertai Es Landa Cimahi Berdasarkan Analisis BMKG

Kebetulan, mobil tersebut sedang parkir. Saat arus banjir deras menuju Sungai Kendal, pelan-pelan mobil bergerak, ikut terseret. Warga sekitar hanya bisa melihat kejadian itu dan tak ada yang berani menyelamatkan kendaraan tersebut.

Akhirnya, mobil putih terseret arus sejauh 200 meter. Tampak mobil masuk ke dalam sungai. Arus deras air banjir terus mendorong kendaraan itu masuk ke sungai yang berada di perbatasan Kota Bandung dan Cimahi itu.

Baca Juga

Pemkot Cirebon Sulap Gedung SD di Harjamukti Jadi Tempat Isolasi OTG

Aidah, warga sekitar mengatakan, sebelum peristiwa ini terjadi, kawasan Kota Cimahi dan Bandung diguyur hujan deras disertai angin kencang. Hujan deras menyebabkan sejumlah kawasan dan ruas jalan terendam banjir.

"Hujan deras disertai angin kencang berlangsung selama 20 menit. Tapi sejumlah kawasan, termasuk ruas jalan terendam banjir," kata Aidah.

Baca Juga

Ditutup 14 Hari, Kebun Binatang Bandung Buka Donasi untuk Pakan Satwa

Tak lama setelah hujan deras reda dan banjir merendam kawasan Melong, ujar Aidah, kirmir di bantaran Sungai Cikendal jebol. "Akibat kirmir sungai jebol, air mengalir deras dan menyeret mobil," ujar Aidah.
 
Meski tidak ada korban, baik luka maupun jiwa dalam peristiwa ini, namun pemilik mobil mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Proses evakuasi akan dilakukan petugas Diskar PB Kota Bandung dan Cimahi menggunakan mobil derek.

Diberitakan sebelumnya Kota Cimahi dilanda hujan deras disertai angin kencang disertai butiran es, Kamis (1/7/2021) sore. Akibatnya, sejumlah ruas jalan dan kawasan di Cimahi tergenang banjir.

Baca Juga

Cimahi Dilanda Hujan Deras Disertai Butiran Es, Ruas Jalan Tergenang Banjir

Seperti yang terlihat di kawasan industri Cibaligo. Bahkan, dalam beberapa video amatir yang beredar di media sosial, terlihat ada sebuah mobil yang terjebak genangan air. 

Septi (30), warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi mengatakan, hujan es melanda sebelum hujan deras turun itu terjadi dalam hitungan menit. Namun butiran es berserakan di lantai rumah. "Kalau hujannya lama, tapi yang pas turun ada butiran esa sekitar lima menitan," kata Septi.

Baca Juga

Warga Cineam Tasikmalaya Jadi Korban KMP Yunicee, Keluarga Berharap Juliadi Selamat

Dia menyatakan, hujan yang turun sangat deras bahkan disertai kilat. Septi sempat khawatir dan mematikan semua saluran listrik di rumah karena angin juga berembus kencang sehingga takut korsleting listrik. 

Berdasarkan keterangan Kepala Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Kota Bandung Teguh Rahayu mengatakan, fenomena hujan es terjadi di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Fenomena tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan awan comulonimbus (Cb) dengan sifat supercell yang terpantau melalui satelit dan radar mulai pukul 14.04 AIB hingga 14.48 AIB.

"Awan Cb supercell tersebut terus tumbuh hingga mencapai suhu puncak awan antara -69 hingga -75 derajat Celcius (> 8 km vertikal). Oleh karena ketinggian awan Cb sudah melewati freezing level (5 km), dan ditambah dengan tingkat kelembapan yang tinggi (faktor lokal)," kata Teguh Rahayu. 

Selain itu, ujar Teguh, terpantau juga kekuatan updraft tinggi yang disebabkan labilitas atmosfer lokal sekitar Bandung (K index 37, lifting index -3). Maka butir air yang terkondensasi di bagian vault di atas freezing level menjadi butiran es yang cukup besar.

Editor: Agus Warsudi