Ribuan Warga KBB Serbu Mal di Padalarang, Usai Disuntik Vaksin Covid Dapat Es Krim
BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 5.000 warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengikuti vaksinasi Covid-19 massal sejak Sabtu (26/6/2021) hingga Kamis (1/7/2021). Vaksinasi massal itu digelar di mal atau pusat perbelanjaan terbesar di Kecamatan Padalarang.
Berdasarkan pantauan, kegiatan penyuntikan vaksin untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal terhadap virus Corona itu, berlangsung tertib. Tak tampak kerumunan di area parkir pusat perbelanjaan yang menjadi lokasi vaksinasi Covid-19 massal tersebut.
Warga mengantre dengan disiplin menjaga jarak. Tempat duduk juga diberi jarak 1,5 meter. Seusai disuntik vaksin, warga senang mendapatkan makanan ringan dan eskrim.
Para peserta vaksinasi massal covid-19 bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas di KBB tersebut mendaftar secara online. Penyuntikan telah digelar sejak Sabtu (26/6/2021). Hari ini, Kamis (1/7/2021), merupakan yang terakhir.
Manajer mal IKEA Padalarang Diva Yohana mengatakan, Pemkab Bandung Barat memiliki inisiatif baik untuk mengadakan vaksinasi Covid-19 massal di daerah ini. Karena itu, manajemen mal bersedia membantu menyediakan tempat untuk kegiatan vaksinasi Covid massal yang menargetkan 5.000 dosis.
"Pemkab Bandung Barat bekerja sama dengan pusat perbelanjaan sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi guna menghindari kerumunan. IKEA ingin berkontribusi positif terhadap masyarakat, terutama di Kabupaten Bandung Barat," kata Diva Yohana, Kamis (1/7/2021).
Sementara itu, Nuke, warga KBB mengatakan, mendaftar secara online pada Rabu (30/6/2021). Antre untuk disuntik vaksin Covid-19, sejak pukul 09.00 WIB. "Seneng dapet eskrim," kata Nuke.
Diketahui, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali berstatus zona merah lantaran angka kasus penularan Covid-19 kembali meningkat. Tak hanya warga biasa, virus Corona juga menyerang puluhan tenaga kesehatan (nakes) di KBB.
Akibat jumlah orang terpapar Covid-19 melonjak, rumah sakit rujukan bagi pasien Corona pun kewalahan. Tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) untuk perawatan pasien Covid-19 seluruh rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat (KBB), penuh.
Untuk menangani pasien covid-19 yang terus berdatangan, Dinkes KBB memutuskan menutup layanan instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Cikalongwetan dari pasien non-Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KBB dr Eisenhower Sitanggang mengatakan, kondisi BOR tiga rumah sakit di KBB, yakni RSUD Cikalongwetan, RSUD Lembang, dan RSUD Cililin, rata-rata 90-95 persen. Dari tiga rumah sakit itu, RSUD Cikalong Wetan ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.
Sedangkan pasien umum atau non-Covid, dirujuk ke RSUD Cililin dan Lembang. Dinkes KBB mengonversi ruang perawatan di RSUD cikalongwetan dari non-Covid-19 menjadi khusus pasien Covid-19.
Begitu juga layanan IGD di RSUD Cikalongwetan hanya khusus untuk pasien terpapar virus Corona. "Kami mengkhususkan RSUD Cikalongwetan menjadi rumah sakit penanganan pasien Covid-19. Saat ini sudah tidak lagi menerima rujukan pasien non-Covid atau umum/sementara pasien umum akan dialihkan ke rumah sakit lainnya di antaranya RSUD Cililin dan Lembang," Kepala Dinkes KBB, Sabtu (26/6/2021).
Untuk mengatasi kekurangan tempat tidur di RSUD Cikalongwetan, ujar dr Eisenhower, Dinkes KBB akan menambah 100 bed baru bagi pasien covid 19 yang sebelumnya tidak mendapatkan ruangan.
"Sementara itu pasien dari rumah sakit lain mulai segera diredistribusi ke RSUD Cikalongwetan. Sedangkan pasien umum non-Covid juga dipindahkan ke rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan bpjs," ujar dr Eisenhower.
Kadinkes KBB menuturkan, secara keseluruhan BOR seluruh rumah sakit di KBB telah mencapai 96 persen atau nyaris terisi penuh. Dengan penambahan 100 bed, diharapkan dapat menurunkan BOR.
"Terkait pasokan oksigen di RSUD Cikalongwetan dan Lembang, cukup memadai. Apalagi rumah sakit ini sudah memiliki mesin pengolah oksigen sendiri, mengambil udara dari luar diolah dan diisi ke tabung-tabung oksigen seingga tidak masalah," tutur Kadinkes KBB.
Editor: Agus Warsudi