Penculikan Bocah 5 Tahun di Bandung, Pelaku Ditangkap, Ngaku Sayang dan Ingin Punya Anak
BANDUNG, iNews.id - Kasus penculikan bocah 5 tahun, Rafa Mutiara Zahra, warga Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, terungkap. Pelaku Cahya (30), warga Surabaya, Jawa TImur telah meringkuk di sel tahanan Polrestabes Bandung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan, kasus penculikan ini berawal pada Jumat 24 September 2021. Pelaku dengan korban Rafa dan orang tuanya, telah kenal sejak 2 tahun lalu melalui media sosial (medsos). Saat itu, pelaku Cahya datang ke Bandung dan mengajak korban jalan-jalan. Mereka berenang di kolam renang sebuah hotel di Jalan Peta, Kota Bandung.
Setelah pukul 18.00 WIB, kata Kasatreskrim, pelaku Cahya dan korban Rafa tak juga kembali ke rumah. Orang tua korban, Rohendi, kemudian menghubungi Cahya. Pelaku meminta Rohendi untuk datang menjemput korban di depan RS Santosa, Kota Bandung.
"R (orang tua korban) pun datang ke RS Santosa. Tetapi orang tua tak bertemu dengan pelaku dan anaknya. Sementara, telepon pelaku sudah tidak aktif. Ayah korban kemudian melakukan pencarian sampai pukul 21.00 WIB. Ternyata, korban Rafa dibawa pergi oleh pelaku Cahya ke Surabaya menggunakan angkutan umum bus," kata Kasatreskrim.
Pada 28 September 2021, ujar AKBP Rudi Trihandoyo, ayah korban melapor ke Polrestabes Bandung. Setelah menerima laporan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan.
"Setelah mendapatkan bukti dan keterangan, personel Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan pencarian ke Kota Surabaya dan Malang. Akhirnya, korban dan pelaku ditemukan pada Selasa 4 Oktober 2021," ujar AKBP Rudi Trihandoyo.
Petugas, tutur Kasatreskrim, kemudian membawa korban Rafa dan pelaku ke Bandung. Rafa dikembalikan ke orang tuanya di Babakan Ciparay, Kota Bandung. Sedangkan pelaku diproses secara hukum. "Motif pelaku hanya ingin memiliki anak. Dia (pelaku Cahya) sayang kepada korban. Jadi dia membawa pergi anak tanpa izin orang tuanya," tutur Kasatreskrim.
Ditanya apakah pelaku melakukan pemerasan terhadap orang tua kandungnya dengan memanfaatkan korban Rafa yang bersamanya, AKBP Rudi belum menerima informasi itu. Begitupun dengan dugaan jual beli anak. "Soal itu kami belum mendapatkan informasi. Tapi nanti kami dalami," ucap AKBP Rudi.
Sementara itu, pelaku Cahya mengaku membawa korban ke Surabaya karena sayang dan ingin memiliki anak. Selama dua pekan di Surabaya, Rafa tinggal di rumah Cahya. Tidak ada tindak kekerasan apapun terhadap korban Rafa.
"Saya belum punya anak. Sempat menikah. Sehari-hari jualan baju secara online. Kenal korban dan ayahnya sudah setahun lebih. Sayang (kepada korban Rafa). (Sebelum membawa pergi korban) sudah ketemu 5 kali di Bandung," kata Cahya, perempuan yang kedua lengannya dihiasi tato ini.
Sementara itu, Rafa Mutiara Zahra yang sempat diculik oleh seorang wanita bernama Cahya kembali ke pelukan ayahnya, Rohendi pada Selasa (5/10/2021). Rafa ditemukan penyidik Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung di Surabaya bersama pelaku Cahya.
Rohendi, ayah kandung Rafa mengatakan, Rafa telah ditemukan dan kembali ke rumah pada Selasa (5/10/2021) pagi. "Alhamdulilah sudah (ditemukan). Diambil bapak polisi, alhamdulilah. Tadi pagi jam setengah 5 (dikembalikan petugas)," kata Rohendi.
Saat ditemukan, ujar Rohendi, Rafa menangis. Bahkan waktu sampai di kantor polisi pun, Rafa masih menangis. Polisi kemudian meminta Rohendi untuk datang ke Makosatreskrim Polrestabes Bandung polisi untuk menjemput anaknya.
Rohendi menyatakan, Rafa sempat trauma. Tetapi saat ini sudah membaik dan kembali bermain dengan teman-temannya. "Alhamduliah, sudah mendingan. Tadi mah masih nangis waktu di kantor polisi," ujar Rohendi.
Editor: Agus Warsudi