Kecam Radikalisme dan Intoleransi, Aliansi Warga Tasikmalaya Tolak Habib Rizieq

BANDUNG, iNews.id - Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Warga Tasikmalaya berunjuk rasa mengecam radikalisme dan intoleransi di tengah-tengah masyarakat. Mereka juga menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dalam aksi unjuk rasa di samping Terminal Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat (11/12/2020) itu, mereka menegaskan bahwa radikalisme dan intoleransi menjadi penyebab perpecahan bangsa Indonesia.
Karena itu, Aliansi Warga Tasikmalaya menolak keberadaan organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok-kelompok yang kental dengan radikalisme dan intoleransi, membuat gaduh, dan berpotensi memecah belah bangsa.
"Kami menolak ormas dan kelompok yang mengganggu kedaulatan negara serta jalannya pemerintahan," kata Koordinator aksi Aliansi Warga Tasikmalaya Asep dalam keterangan resminya.
Asep mengemukakan, kegaduhan yang terjadi pascakepulangan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Tanah Air, juga berpotensi memecah belah bangsa.
"Kami tidak rela bangsa dan negara ini diacak-acak. Kami tidak rela keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini dipecah belah," ujarnya.
Asep menuturkan, Aliansi Warga Tasikmalaya menolak kehadiran Rizieq Shihab di Kota Tasikmalaya yang berjuluk Kota Santri itu.
Warga tidak menghendaki kondusivitas Tasikmalaya yang selama ini terpelihara baik, rusak gara-gara kehadiran Habib Rizieq. "Kami menolak kehadiran Rizieq Shihab. Kami tak ingin warga Tasikmayala terpecah belah," tutur Asep.
Dalam aksinya, massa Aliansi Warga Tasikmalaya membentangkan berbagai spanduk, di antaranya bertuliskan "Aliansi Warga Tasikmalaya Menolak Intoleran dan Radikalime" dan "Rakyat Jawa Barat Menolak Kehadiran Rizieq Shihab".
Aliansi Warga Tasikmalaya menyatakan sikap:
1. Menolak segala bentuk kegiatan yang merongrong dan menghalangi pemerintah yang sah dalam merealisasikan program-programnya
2. Siap mengawal pemerintahan yang sah yang diberi mandat oleh rakyat dan menjaga NKRI
3. Siap menjadi benteng pemerintah dan bangsa Indonesia untuk mengadang kelompok-kelompok radikalis dan intoleran yang menimbulkan ketidakstabilan ketahanan nasional
4. Menuntut pemerintah, TNI, dan Polri untuk bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok radikalisme, intoleran, dan menangkap para pembuat makar dan kegaduhan, pemecah belah bangsa, serta para perongrong Pancasila dan NKRI.
Editor: Agus Warsudi