Kampung Adat Pulo, Syiar Islam di Leles Garut pada Abad ke-17 Dimulai dari Sini

Semula penduduk Kampung Pulo memeluk Hindu, agama yang berkembang sejak abad ke-8. Pengaruh Hindu setidaknya tampak pada peninggalan Candi Cangkuang.
Tatang pun menyebut, dahulu Kampung Pulo bernama Kertarahayu. "Jarak antara masuknya Islam dengan pengaruh Hindu di Kampung Pulo cukup jauh, sekitar 9 abad," ujar Tatang.
Sejak abad ke-17, kampung adat ini hanya memiliki tujuh bangunan yang terdiri atas enam rumah dan satu musala. Keenam rumah dan satu mushala itu, melambangkan anak-anak dari Eyang Embah Dalem Arif Muhammad.
"Karena Embah Dalem Arif Muhammad punya keturunannya hanya tujuh, enam perempuan dan satu laki-laki, maka anak perempuan yang enam ini dilambangkan dengan rumah-rumah. Sedangkan satu anak laki-lakinya yang meninggal sejak masih kecil dilambangkan dengan musala," ucapnya.
Masyarakat yang kini berada di Kampung Pulo merupakan keturunan Eyang Embah Dalem Arif Muhammad. Tatang menyebut saat ini Kampung Pulo ditempati oleh genereasi kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh.
Editor: Agus Warsudi