Janda Beranak 3 di Aceh Besar Nangis dan Peluk Dedi Mulyadi, Kenapa?
Kang Dedi meminta agar Saodah mengajaknya ke rumah. Seperti biasa, di dalam rumah Kang Dedi langsung menuju dapur untuk mengetahui apakah warga sudah makan atau belum. “Ini makan tadi pagi sama sayur melinjo dan ikan asin,” kata Saodah.
Di dalam rumah tersebut Saodah bercerita sehari-hari hidup dari hasil bertani untuk menghidupi anak dan tiga cucunya yang sudah yatim. Ia tak pernah mengeluh dan tetap bersyukur dengan apa yang ia dapatkan. “Alhamdulillah, bersyukur masih ada rezeki,” ujarnya.
Saodah menuturkan, dia bertani dengan sistem bagi hasil. Jika mendapat tiga kuintal maka ia mendapatkan dua kuintal dan satu sisanya untuk pemilik tanah.
Meski hidup sederhana dan turut membiayai cucunya yang yatim, Saodah masih bisa menabung. Bahkan satu unit motor yang ada di dalam rumahnya dia beli secara tunai. “Ini dibeli dari hasil menabung sedikit-sedikit. Motornya untuk dipakai cucu ke sekolah, mengaji sama mengantar nenek ke sawah,” tutur Saodah.
Tak berselang lama anak Saodah, Yunidar datang bersama tiga anaknya yang baru pulang sekolah. Selama ini, Yunidar selain mengurus rumah juga kerap ikut menjadi buruh tani di sawah bersama ibunya.
Editor: Agus Warsudi