Jalan Tol Cipali Ambles, Pengelola Perpendek Contra Flow Jadi 1 Km
Berdasarkan analisis tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Suber Daya Mineral (ESDM), jalan ambles itu diduga disebabkan empat faktor.
Pertama, kemiringan lereng yang tidak tercantum curam, sehingga gerakan tanah relatif lambat. Kedua, kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi.
Ketiga, pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar. Terakhir, keempat, curah hujan yang tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.
Kepala PVMBG Andiani mengatakan, jenis gerakan yang terjadi di wilayah Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (9/2/2021) pukul 03.00 dini hari itu, merupakan nendatan lambat atau rayapan yang ditandai dengan retakan pada badan jalan.
Secara umum, ujar Andiani, lokasi bencana yang berdampak retakan dan amblesnya jalan hingga tidak dapat dilalui kendaraan dan menyebabkan arus lalu lintas di Tol Cipali tersendat itu merupakan daerah landai hingga agak curam yang berada di bantaran Sungai Cipunagara dengan kemiringan lereng di bawah 20 derajat.
Editor: Agus Warsudi