Dana Penanganan Pascalongsor Cimanggung Sumedang Capai Rp158 Miliar

"Total pengungsi di tiga titik pengungsian itu ada 314 KK atau 1.126 jiwa," sebutnya seraya meyakinkan bahwa seluruh pengungsi tidak terkendala logistik karena semua kebutuhan logistik terpenuhi.
Terkait dana yang dibutuhkan pascabencana, Dani merinci bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun permukiman warga sebesar Rp79,9 miliar, infrastruktur Rp53,1 miliar, ekonomi produktif Rp8,55 miliar, sosial Rp2,9 miliar, dan lintas sektor Rp13,5 miliar. "Jadi total kebutuhan anggarannya Rp158,2 miliar," ujar Dani.
Dani menuturkan, pihaknya memiliki dua skenario relokasi warga terdampak bencana sebanyak 131 KK. Skenario pertama, relokasi dilakukan di tanah kas Desa Tegalmanggung.
"Berdasarkan hasil kajian, untuk relokasi di daerah ini perlu pembebasan lahan. Waktu pembangunannya lama, tidak efektif dan efisien," tuturnya.
Terlebih, kata Dani, waktu pembangunan minimal 1 tahun. Selain itu, harus dibangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) karena saat ini belum terbangun. "Kebutuhan pembiayaannya sekitar Rp57 miliar dan skenario ini kurang diminati," ucap Dani.
Adapun skenario kedua, ujarnya, warga direlokasi ke Perumahan El Hago. Dari hasil kajian, relokasi ke lokasi ini tak perlu pembebasan lahan karena sudah siap bangun, cepat, efektif, dan efisien.
Bahkan, waktu yang dibutuhkan hanya dua bulan karena lokasi sudah siap ditempati warga. "Ini kan kompleks perumahan, jadi sudah terbangun. Relokasi ke perumahan ini diminati warga. Kebutuhan anggarannya sekitar Rp19,7 miliar," katanya.
Editor: Agus Warsudi