get app
inews
Aa Text
Read Next : Gegara Cerewet Minta Cerai, Perempuan di Tasikmalaya Dihantam Suami Pakai Tabung Elpiji 

Anak SD Meninggal Seusai Divaksin Ternyata Idap DBD, Ini Kata Kadinkes Kota Tasikmalaya

Selasa, 18 Januari 2022 - 14:14:00 WIB
Anak SD Meninggal Seusai Divaksin Ternyata Idap DBD, Ini Kata Kadinkes Kota Tasikmalaya
Kasus DBD. (Foto: Ilustrasi/Ist)

BANDUNG, iNews.id - Seorang anak berusia 10 tahun warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sempat diisukan meninggal dunia seusai divaksin, ternyata mengidap demam berdarah dengue (DBD). Kesimpulan penyebab meninggalnya korban akibat DBD itu diperoleh setelah Komite Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Kipi) Kota Tasikmalaya melakukan penelusuran.

Almarhum DMZ (10) meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Senin (17/1/2022). Isu korban meninggal akibat vaksinasi sempat berembus.

Pasalnya, sebelum jatuh sakit, DMZ menjalani vaksinasi Covid-19 di SDN 5 Kersamenak pada Sabtu (15/1/2022). Korban datang ke rumah sakit pada minggu (16/1/2022) dengan kondisi kejang-kejang dan penurunan kesadaran.

Saat mengikuti vaksinasi, kondisi DMZ sehat dan tak terdeteksi gejala demam berdarah atau suhu tubuh tinggi. Kondisi tubuh DMZ saat itu dinyatakan normal sehingga layak divaksinasi.

Saat ini, DMZ, anak pertama dari dua bersaudara, putra pasangan Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34) telah dimakamkan di permakaman umum Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengatakan, awalnya, korban DMZ diduga mengalami Kipi atau kejadian ikutan pascaimunisasi murni. Namun berdasarkan penelusuran, ternyata almarhum meninggal bukan karena imunisasi melainkan penyakit lain, yaitu DBD.

"Jadi yang menyebabkan fatalitas itu belum bisa dipastikan karena imunisasi, namun akibat ada penyakit yang mendasarinya," kata Kadinkes Kota Tasikmalaya.

Kepastian itu, ujar dr Uus Supangan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter anak di RSUD dr Soekarjo Kota Tasikmalaya. "Penyebab fatalitasnya itu karena expanded dengue karena demam berdarahnya," ujar dr Uus Supangat.

Kadinkes Kota Tasikmalaya menuturkan, kesimpulan medis ini bisa diambil pertama karena ada hasil multiple sclerosis (MS) 1 yang positif, penanda bahwa almarhum DMZ terinfeksi demam berdarah.

"Dikatakan sebagai expanded dengue syndrome itu karena memang sudah menyebabkan kerusakan di beberapa organ ada di encephalopati. Kemudian ada kegagalan akut pada hati ditandai dengan enzim SGOTdan SPGT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) di hati sangat tinggi," tutur Kadinkes.

Menurut Uus, kemungkinan besar saat masuk ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, almarhum mengalami fase inkubasi akhir DBD. Karena itu, almarhum mengalami demam akut. Secara kebetulan, demam akut terjadi setelah almarhum disuntik vaksin Covid-19.

"Jadi seolah-olah (demam tinggi) terjadi karena vaksin. Padahal ini memang terjadi karena ada penyakit yang mendasarinya atau istilah kami ketika terjadi suatu kejadian medis setelah dilaksanakan vaksin dikenal dengan Kipi coinsidens," ucap dr Uus Supangat.

Sementara itu, Jajang Suhendar, keluarga, saat akan divaksin, kondisi almarhum DMZ sehat dan tidak ada gejala panas atau demam. Begitu juga setelah divaksin, kondisi korban sehat tanpa keluhan. 

"Saat akan berangkat vaksin (DMZ) sehat. Makanya korban berangkat naik angkutan umum bersama teman-temannya. Karena, jika kondisinya sedang sakit, pasti orang tuanya juga tidak akan mengizinkan korban divaksin," kata Jajang Suhendar. 

Saat mengalami gejala demam dan kejang-kejang, ujar Jajang Suhendar, korban langsung dibawa ke Puskesmas Purbaratu, kemudian dirujuk ke IGD RSUD dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Keluarga sudah menerima semuanya sebagai takdir dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujar Jajang.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut