Dia mengemukakan, untuk warga yang meninggal, para petugas rumah sakit dan pemakaman menggunakan istilah paket untuk memudahkan komunikasi saja. "Jadi kalau pagi-pagi ada info itu, saya biasa ngehubungin temen-temen "Sarapannya paket aja, jangan ngopi dulu'. Gitu, hahaha,” ujar dia.
Sadar tugas yang harus diemban berisiko tinggi, para petugas ini pun sangat ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Hal itu harus sudah mereka terapkan sejak berangkat ke pemakaman, sampai kembali lagi ke kantor.
“APD sudah pasti. Ketika selesai, kami disemprot pakai disinfektan. Lalu APD dilepas, dimusnahkan. Kalau ada tim nakes (tenaga kesehatan), kami satukan dengan APD nakes di sampah medis. Pulang ke kantor, langsung mandi. Biar pulangnya jam 2 dini hari, tetap harus mandi. Karena kami sadar, tugas ini cukup berisiko bagi kami dan keluarga,” tutur Iddra.
Indra mengatakan, petugas pemakam jenazah mengusulkan agar ada tes swab rutin. Sebab bagaimana pun, aktivitas mereka bersentuhan langsung dengan risiko tinggi terpapar Covid-19.
Editor : Agus Warsudi
COVID-19 Jenazah pasien Covid-19 jenazah suspect Covid jenazah covid-19 pandemi Covid-19 pandemi corona Kabupaten Majalengka
Artikel Terkait