Ditanya nama penanggung jawab kegiatan susur sungai itu, AKBP Wahyu Broto Adhi Narsono tak bersedia menyebutkan. "Mohon maaf untuk saat ini belum bisa disampaikan. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan belum masuk ke penyidikan hingga identitas calon tersangka belum bisa diungkapkan saat ini dan harus hati-hati," ujar AKBP Wahyu Broto Adhi Narsono.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tutur Kapolres Ciamis, dalam kegiatan itu tidak ada program menyeberangi Sungai Cileueur. Apalagi sampai ke tengah sungai. Dalam kegiatan itu, anak-anak hanya diminta membersihkan sampah di tepi sungai.
Selain itu, kegiatan susur sungai juga tidak diketahui oleh pimpinan MTs Harapan Baru. "Kegiatan itu (susur sungai) tidak diketahui oleh pihak sekolah. Apalagi pihak pesantren," tutur Kapolres Ciamis.
Diberitakan sebelumnya, petaka susur Sungai Cileueur yang menewaskan 11 siswa siswi MTs Harapan Baru Pesantren Cijantung, Ciamis, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Mereka menggelar doa bersama di tepi Sungai Cileueur, Rabu (20/10/2021).
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait