"Ini (penobatan Raharjo Djali) semakin jauh meleceng. Karena itu, keluarga besar kasultanan Cirebon menyatakan sikap tidak mengakui Raharjo Djali sebagai sultan," kata Pangeran Patih Keraton Kacirebonan.
Elang Tomy menyatakan, keluarga besar kasultanan Cirebon meminta pemerintah, baik pusat, provinsi maupun pemerintah daerah, turut memediasi polemik ini demi pelurusan sejarah dan diabsahkan semua pihak.
Disinggung siapa figur yang berhak memimpin Keraton Kasepuhan Cirebon, Elang Tomy menyatakan, perlu dilakukan pemetaan kembali sejarah dan keturunan atau trah asli Sunan Gunung Jati.
Diketahui, kisruh perebutan tahta sultan Keraton Kasepuhan berawal sepeninggal Sultan Sepuh IV Pangeran Arif Natadiningrat yang kemudian digantikan putra mahkota Pangeran Luqman Zulkaedin.
Editor : Agus Warsudi
cirebon Cirebon Jabar destinasi cirebon keraton kacirebonan keraton cirebon kasepuhan cirebon Keraton Kasepuhan Cirebon Keraton Kanoman cirebon Keraton Kesepuhan Cirebon
Artikel Terkait