CIREBON, iNews.id - Kisruh perebutan tahta Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, semakin meruncing dan tidak ada ujung. Selasa (17/8/2021) siang, lebih dari seratus orang menyegel dan menggembok gerbang keraton.
Akibatnya aktivitas di sekitar keraton sempat lumpuh. Massa yang sebagian besar mengenakan baju pangsi hitam-hitam seperti pendekar itu merangsek masuk menuju bangunan utama keraton dengan memanjat pagar. Mereka bermaksud menduduki Keraton Kasepuhan yang saat ini sedang berpolemik.
Bukan hanya persoalan perebutan tahta mahkota, massa juga meminta agar pengelolaan keraton lebih transparan. Massa menuding selama ini pengelolaan aset keraton yang dimiliki kasepuhan hanya dikuasai segelintir orang.
Apalagi dengan adanya polemik perebutan tahta sultan mahkota, berakibat ketidakpercayaan masyarakat kepada keraton. Massa yang mengatasnamakan diri Djuriah Sunan Gunung Jati ini mendesak kepada Pemkot Cirebon dan Polres Cirebon Kota turun tangan melakukan audit terhadap penggunaan anggaran keraton selama ini.
Selama audit berlangsung massa juga meminta untuk menghentikan segala aktivitas di dalam keraton. Pemerintah juga diminta melakukan penataan dan pengesahan sultan baru yang merupakan keturunan resmi atau trah dari Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Editor : Agus Warsudi
cirebon Cirebon Jabar keraton cirebon Keraton Kasepuhan Cirebon Keraton Kesepuhan Cirebon kasepuhan cirebon
Artikel Terkait