Pengunjuk rasa gabungan menggeruduk DPRD Kuningan. Mereka menilai kenaikan harga BBM bersubsidi dinilai membebani masyarakat. (FOTO: ILUSTRASI)

KUNINGAN, iNews.id - Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi Kabupaten Kuningan, Senin (19/9/2020). Kali ini digelar oleh tukang ojek bersama massa Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib), Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK) dan Gerakan Aqidah (Gardah) menggeruduk Gedung DPRD Kuningan.

Para pengunjuk rasa siang itu saat melakukan longmarch dari Masjid Syiarul Islam menuju Gedung DPRD dengan mengendarai motor. Lalu, di tengah perjalan mereka berhenti seolah-olah mogok. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan mendorong motor.

Sesampai lokasi, mereka menembus barisan ketat penjagaan dari aparat kepolisian dan Satpol PP di pagar utama pintu gerbang, dan setelah mendapat persetujuan, para pengunjuk rasa berorasi di halaman Gedung DPRD.

“Kami rakyat merasakan kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang sangat pahit. Membeli BBM dengan harga Rp10.000, itu sangat mahal bagi kami, sehingga jika mau berangkat ke mana-mana kami harus berpikir 10 kali,” kata Ketua FPI Kuningan ustaz Endin.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network