Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif menyatakan akan terus memburu para pelaku bentrokan maut di areal kebun PG Jatitujuh. (Foto: Antara)

INDRAMAYU, iNews.id - Sebanyak 27 orang yang diduga terlibat aksi bentrokan maut di lahan tebu Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, diamankan, Selasa (5/10/2021). Polisi masih memburu pelaku lain yang melarikan diri pascakejadian pada Senin (4/10/2021).

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif mengatakan, pihaknya akan melakukan patroli berskala besar untuk menjaga kondusivitas di area lahan tebu PG Jatitujuh. 

Sebanyak 27 orang yang berhasil diamankan seusai insiden yang menewaskan dua warga Jatitujuh, Majalengka itu, masih menjalani pemeriksaan hingga saat ini.

"Kami laksanakan patroli skala besar. Kami masih melakukan pengejaran orang-orang yang diduga terlibat insiden itu," kata Kapolres Indramayu kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).

Menurut AKBP M Lukman Syarif, Polres Indramayu belum menentukan tersangka terkait kasus ini. Kendati demikian, proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang diduga terlibat, masih terus dilakukan. "Masih dalam proses pemeriksaan," ujar AKBP M Lukman Syarif.

Sebelumnya, Kapolres Indramayu menyebut orang-orang yang diamankan itu, 10 di antaranya merupakan provokator. Dalam insiden berdarah pada Senin (4/10/2021), sekelompok orang dari organisasi kemasyarakatan Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) diindikasi melakukan provokasi dan mengintimidasi petani asal Jatitujuh, Majalengka yang telah bermitra dengan PT PG Rajawali II Jatitujuh.

"Ada segerombolan preman yang ingin menguasai lahan dan dia mengintimidasi para petani. Ada provokasi dari segelintir orang. Ya melakukan tindak pidana dengan senjata tajam dan melukai petani yang menggarap lahan tebu," tutur Kapolres Indramayu.

Sementara itu, menanggapi konflik itu, Bupati Indramayu Nina Agustina secara tegas mengutuk tindakan premanisme yang mengakibatkan dua warga Majalengka meninggal dunia. "Kita boleh hidup bersama-sama, membela. Tapi premanisme ini tidak kita halalkan. Tidak kita perbolehkan," kata Bupati Indramayu.

Menurut Nina Agustina, konflik sengketa lahan yang terjadi di area lahan PG Jatitujuh itu sudah lama terjadi. Pihaknya telah berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan garapan lahan tersebut.

Peristiwa berdarah itu, ujar Nina Agustina, diduga dipicu akibat salah satu kelompok yang tidak sabar dalam proses penyelesaian sengketa lahan itu.

"Sebenarnya kita beberapa bulan yang lalu, sudah ada mediasi. Tapi mungkin karena ketidaksabaran atau ini berlarut-larut, akhirnya meledak," ujar Nina.

Dikethaui, bentrok maut terjadi di lahan tebu milik PG Jatitujuh, Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Indramayu, Senin (4/10/2021). Sejumlah orang bersenjata tajam tiba-tiba datang dan menyerang petani yang bermitra dengan PG Jati Tujuh. 

Diduga bentrokan ini dipicu oleh sengketa lahan garapan tebu. Akibat kejadian ini, Suhenda dan Ade Sutaryan alias Yayan, dua warga Jatiujuh, Majalengka meninggal dunia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network