Yosef ngambil motor langsung ke pecel lele. Danu dari warnet jalan kaki ke warung pecel lele. Saat Danu sampai di pecel lele, Yosef sedang makan. "(Danu dan Yosef) ngobrol tidak lama sekitar jam 9 malam (21.00 WIB). Sampai TKP jam 10 (22.00 WIB). Di pecel lele tidak sampai setengah jam (30 menit)," ujar dia.
Ditanya apakah benar Yosef mengatakan ingin memberi pelajaran kepada korban Tuti? Achmad Taufan menyatakan, berdasarkan pengakuan Danu, benar Yosef menyatakan seperti itu.
"Iya. Jadi ada kata-kata begitu juga. Jadi dia mengungkapkan kekesalannya, Saya mau ngasih (memberi) pelajaran sama bibi, gitu," tutur Achmad Taufan.
"Kalau kata-kata membunuh tidak ada. Namun kata "pelajaran". Karena Danu ini kan IQ-nya tidak seperti orang normal jadi yang penting dia dikasih (diberi) klu-klunya (petunjuk) aja. Yang penting dia bantu. Di sana (warung pecel lel) dia (Danu) menganggap Yosef ini betul-betul terzalimi. Apalagi Yosef terkenal orang kaya, jadi Danu takut, hormat sama Yosep," ucap dia.
Artinya dari sisi Danu, kata Achmad Taufan, Danu sudah terpancing bahwa uwaknya itu, Yosef Hidayah, benar-benar sakit hati, terzalimi, marah, dan kesal.
Editor : Agus Warsudi
pembunuhan ibu dan anak pembunuhan di subang pembunuhan subang kasus pembunuhan sadis pelaku pembunuhan sadis Dirreskrimum Polda Jabar ditreskrimum polda jabar
Artikel Terkait