Menurut dia, nantinya tiga SDM baru yang berkompeten di bidang kesehatan bersama dua staf puskesmas setempat akan menjadi tenaga kesehatan berbasis tim untuk memperkuat pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment).
Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, program tersebut merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperkuat sistem dan SDM di puskesmas.
"Kami meyakini apabila kita fokus, maka kita bisa kurangi beban rumah sakit dan menekan angka Covid-19. Berdampingan juga dengan vaksinasi yang terus diupayakan," ucapnya.
"Saya berharap komitmen dari seluruh kepala daerah yang hadir di dalam video konferensi ini dan keseriusan dalam bekerja sama. Juga dukungan untuk menekan angka Covid-19 agar turun dratis di 2021," sambung dia.
Sementara itu, pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) yang juga Senior Advisor WHO, Diah Saminarsih mengatakan, SDM menjadi faktor penting dalam penguatan puskesmas. Oleh karena itu, perekrutan dan pelatihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
"Tidak mudah memperluas trace dan melakukan pelacakan terstruktur dan efektif. Ini nanti nakes yang telah terpilih dan diterjunkan ke puskesmas akan bergabung dengan relawan yang ada di puskesmas yang direkrut di daerah masing masing," kata Diah.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait