Restu Ahsani mengatakan kesulitannya selama menjalankan bisnis pakaian secara online. Ukuran yang pas badan adalah salah satu penyebabnya. "Apalagi banyak costumer yang tidak memiliki meteran baju di rumah. Sebisa mungkin saya memberikan panduan kepada mereka saat akan memesan baju. Misalnya saya sarankan costumer menggunakan alat yang ada seperti tali dan penggaris. Saya juga memberikan bimbingan tata cara mengukur baju dengan benar agar ukurannya pas badan," ucap Rere.
Di samping melayani pesanan baju sesuai keinginan pelanggan, Restu Ahsani sudah memiliki karya dengan brand-nya sendiri. Ia pun memiliki impian supaya busana rancanganya bisa tampil di atas catwalk seperti Jakarta Fashion Week.
"Sampai saat ini saya masih terus belajar mengembangkan kreativitas. Karena fesyen selalu dan terus berubah. Dan saya banyak belajar dari desainer-desainer Indonesia untuk memperkaya pengetahuan saya," ujar dia.
Rere enyayangkan, profesi menjahit hingga saat ini kerap dipandang sebelah mata. Sehingga generasi muda yang mencintai bidang ini lebih memilih bekerja di luar bakatnya.
"Kebanyakan dari mereka tidak ingin menjadi penjahit karena bagi sebagian orang usaha ini adalah pekerjaan yang dipandang sebelah mata. Padahal menjadi seorang penjahit, kita memiliki kemampuan yang luar biasa. Sebab kreativitas seorang penjahit itu bisa membuat sesuatu yang indah. Yang bisa kita pakai sendiri maupun orang lain," tutur Rere.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait