BANDUNG BARAT, iNews.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) M Ridwan menilai pesta pada malam tahun baru lebih banyak mudharat atau negatifnya dibanding positif. Karena itu, malam pergantian tahun lebih baik diisi dengan berdoa di masjdi atau rumah.
"Masyarakat KBB diimbau tidak merayakan pesta pergantian Tahun Baru 2022 dengan hura-hura dan pesta yang bisa memicu timbulnya kerumunan yang dapat berpotensi memicu penularan Covid-19," kata Ketua MUI KBB M Ridwan, Jumat (31/12/2021).
M Ridwna menyatakan, pemerintah tengah berjuang melawan pandemi Covid-19. Karenanya, jangan melakukan kegiatan yang bisa memicu penularan.
"Pemerintah sudah mengimbau jangan merayakan tahun baru dengan menggelar pesta kembang api, hura-hura, atau berkerumun. Lebih baik isi dengan hal-hal baik dan penuh keberkahan," ujar M Ridwan.
Ketua MUI KBB menyontohkan, hal bermanfaat yang bisa dilakukan warga untuk mengisi pergantian tahun baru adalah dengan doa bersama di masjid atau istigasah intropeksi diri atas apa yang telah dilakukan sambil berdoa agar tahun depan bisa lebih baik.
Melalui hal positif semacam itu, tutur Ketua MUI KBB, pergantian tahun menjadi lebih bermakna dan berdampak positif bagi diri sendiri dan masyarakat. Esensi dari pergantian tahun baru dirayakan dengan tetap menjaga prokes.
"Lakukan apa yang kita bisa perbuat membantu masyarakat dengan mencegah Covid-19 supaya pandemi segera berlalu," tutur Ketua MUI Jabar.
Pesta kembang api dan petasan yang menghambur-hamburkan uang dan tidak bermanfaat. Jika ada kelebihan rezeki lebih baik digunakan untuk hal yang bermanfaat atau membantu sesama yang membutuhkan.
"Petasan, kembang api, dan minuman keras sudah diberantas oleh polisi, karena emang itu tidak ada nilai manfaatnya. Lebih baik berdoa saja agar KBB dan NKRI kuat lalu terbebas dari Covid-19," ucap M Ridwan.
Editor : Agus Warsudi
libur tahun baru malam tahun baru perayaan malam tahun baru perayaan tahun baru pawai tahun baru bandung barat kabupaten bandung barat kbb mui
Artikel Terkait