Robot dilengkapi dengan ESP 32 Cam yang berfungsi sebagai object recognition. Keadaan sekitar robot Ofelos dapat ditinjau melalui website dengan fitur monitoring sehingga memudahkan penggunaan dan pergerakan robot Ofelos dalam mencari larva nyamuk.
Larva nyamuk yang telah terekognisi akan disedot dengan submersible water pump dan ditransmisikan ke layer bawah di mana terdapat granula ekstrak daun ciplukan atau dalam bahasa Sunda disebut cecenet dan kemangi.
Daun kemangi dimanfaatkan sebagai agent contact poison yang dapat merusak dan memberikan sensasi terbakar pada kulit larva. Sedangkan daun cecenet berfungsi sebagai senyawa yang mengganggu sistem saraf pada larva.
“Ofelos Smart Portable Larvasida Ball menyempurnakan teknologi terdahulu dengan mempertimbangkan aspek kearifan lokal melalui daun kemangi dan ciplukan,” ungkap Alifia Febriani.
Editor : Agus Warsudi
demam berdarah demam berdarah dengue nyamuk demam berdarah terjangkit demam berdarah aedes aegypti nyamuk aedes aegypti mahasiswa unpad bandung Unpad Bandung
Artikel Terkait