Semua menu yang telah tersedia dibawa ke satu tempat kumpul yang telah disepakati. Di sanalah semua menu dihidangkan dan disantap bersama, sambil berbincang dan bercanda.
Botram biasanya digelar oleh keluarga, tetangga terdekat atau kumpulan ibu-ibu satu RT atau lingkungan. Saat botram, peserta biasanya menggunakan piring yang dibawa masing-masing dari rumah.
Papahare hampir sama dengan botram. Acara makan berjamaah di satu tempat yang direncanakan tapi bukan di restoran. Setiap orang membawa makanan sendiri-diri dari rumah. Kemudian disantap dan saling bertukar lauk dengan yang lain.
Kemudian, balakecrakan, yang arti dalam bahasa Indonesia juga sama, yaitu berkumpul bersama untuk makan-makan atau makan berjamaah. Balakecrakan biasanya menggunakan daun pisang yang dihamparkan di lantai beralas tikar.
Di atas daun pisang itu, diletakan nasi, lauk pauk, sambal, lalap, dan lain-lain. Setelah semua telah siap, orang-orang yang ikut dalam balakecrakan akan duduk di sisi kanan dan kiri daun pisang untuk menyantap makanan yang telah disediakan.
Kebiasaan makan bersama ini menambah keakraban di antara sesama walaupun para peserta berbeda asal usul, suku, ras, dan agama. Itu nilai filosofi dari makan bersama khas Sunda.
Editor : Agus Warsudi
adat sunda asal usul sunda Bahasa Sunda budaya sunda etnis Sunda logat sunda Kuliner Sunda makanan khas sunda makanan sunda Orang Sunda
Artikel Terkait