Prabu Siliwangi mewariskan ajaran silih asah, asih asih, silih asuh. Silih asah artinya, saling menajamkan pikiran, memintarkan, mencerdaskan, dan mengingatkan. Silih asih, artinya, saling mengasihi dan menyayangi. Silih asuh, artinya, saling menjaga dan membimbing.
Karena itu, umumnya orang Sunda ramah, murah senyum, dan sopan kepada siapa saja, termasuk orang yang belum dikenal. Wilujeng sumping atau selamat datang adalah bentuk sikap ramah tamah orang Sunda kepada tamu atau pendatang.
Wajah, wisatawan sangat suka berkunjung ke Tatar Sunda. Selain karena keindahan alam dan udara yang sejuk, Tatar Sunda juga menyuguhkan keramahtamahan penduduknya.
Setiap akhir pekan atau libur panjang, puluhan ribu wisatawan domestik berkunjung ke Bandung Raya. Mereka menyerbu objek-objek wisata di Kota/Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi.
2. Tidak Ambisius
Orang Sunda dikenal kurang ambisius di berbagai bidang. Padahal, orang Sunda memiliki kemampuan untuk meraih sesuatu jika dia menginginkannya, terutama jabatan atau posisi tertentu.
Sifat orang Sunda yang tidak ambisius ini dianggap negatif karena diartikan dengan malas. Padahal, bukan begiu. Orang Sunda memang tidak terlalu terobsesi oleh pangkat dan jabatan duniawi.
Editor : Agus Warsudi
adat sunda asal usul sunda Bahasa Sunda budaya sunda etnis Sunda logat sunda Kuliner Sunda makanan khas sunda makanan sunda Orang Sunda
Artikel Terkait