Untuk menutupi kekalahannya, Purbararang mengemukakan tantangan baru untuk Purbasari. Tidak tanggung-tanggung tantangan ini diucapkan di depan seluruh masyarakat Kerajaan Pasir Batang.
Dengan suara lantang agar didengar warga masyarakat, Purbararang berkata, ”Jika wajah tunanganmu lebih tampan dibandingkan wajah tunanganku, takhta Pasir Batang akan kuserahkan kepadamu. Jika sebaliknya, engkau hendaklah merelakan lehermu dipenggal algojo kerajaan.”
Purbasari paham, kali ini dia tidak akan mampu menang pada tantangan kali ini. Namun cintanya kepada Lutung Kasarung membuatnya tegar. Dia menggenggam tangan Lutung Kasarung. “Aku mencintaimu dan ingin engkau menjadi suamiku.” ujar Purbasari kepada Lutung Kasarung.
Air mata berlinang mengalir di kedua pipinya. Lutung Kasarung balas menggenggam tangan Purbasari kemudian mengusap air mata dipipi putri cantik jelita itu.
“Inilah calon suamiku!” seru Putri Purbasari dengan bangga.
“Ya, ini calon suamiku!” serunya sekali lagi.
Purbararang dan suaminya pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah adiknya.
“Hai, Purbasari! Apakah tidak ada lagi calon suami yang lebih jelek dari lutung itu?” seru Purbararang dengan nada mengejek.
Editor : Agus Warsudi
Cerita Rakyat Cerita rakyat Sunda budaya sunda kerajaan sunda MASYARAKAT SUNDA Orang Sunda kisah legendaris Legenda
Artikel Terkait