Cucu Nia dan anaknya terpaksa menjadi pemulung di Kota Bandung untuk bertahan hidup di tengah kondisi serba sulit selama pandemi Covid-19. (Foto: istimewa)
Anggota DPR Dedi Mulyadi berbincang dengan Cucu Nia dan dua anaknya yang ikut memulung rongsokan. (Foto: Istimewa)

Cucu mengaku, setiap hari kerap mendapatkan uang sekitar Rp20.000 dari profesi barunya sebagai pemulung. Dengan penghasilan yang minim itu, Cucu pun hanya bisa menutupi kebutuhan makan dia dan empat anaknya. 

Jika ada sisa ditabung untuk membayar kontrakan seharga Rp400.000 per bulan."Kalau kontrakan (rumah) mah belum kebayar pak. Sebulan Rp400.000," ujar Cucu. 

Tidak hanya itu, akibat kesulitan biaya, Cucu pun menuturkan, keempat anaknya kini tidak bersekolah. Cucu berharap, dengan kondisi yang lebih baik nanti, anak-anaknya bisa kembali bersekolah. 

Cucu yang berasal dari Dusun Pasar, Desa Sukaratu, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang itu telah lama bercerai dengan suaminya dan memutuskan mengadu nasib di Kota Bandung, setelah rumahnya di Sumedang tergusur akibat pembangunan Waduk Jatigede. 

"Awalnya saya sama anak yang gede pindah ke Bandung. Setelah kakeknya di Sumedang meninggal, semua anak ikut saya. Jadi, di kontrakan saya tinggal sama empat anak. Mantan suami sudah menikah lagi di Bogor. Dia (mantan suami) enggak pernah nengok. Apalagi kasih uang buat anak," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network