Namun, setelah korbannya membeli nomor antrean, kata Anti Fatma, pelaku tak kunjung mengirimkan uang sebagaimana dijanjikan sesuai dengan tanggal pencairan. Belakangan, diketahui nomor antrean pemenang itu fiktif belaka.
"Jadi dia (pelaku) menawarkan membeli nomor antrean pemenang. Misalnya, nomor antrean bulan Juli Rp100 juta, nah ditawarkan untuk dibeli Rp90 juta. Kita tidak tau membeli yang siapa. Yang menawari si pelaku. Kami beli arisan itu. Namun pelaku tidak komit dan tidak melakukan pembayaran yang telah dijanjikan ternyata yang menjual itu diduga tidak ada. Pelaku mengada-ada saja," kata Anti.
Karena berbentuk arisan, tutur Anti, seluruh uang terkumpul di Siti Nuraeni. Namun, kini Siti Nuraeni tak lagi terdengar kabarnya. Data yang dihimpun, sudah ada 67 orang dari berbagai kota dan kabupaten yang jadi korban penipuan.
Editor : Agus Warsudi
ditreskrimum polda jabar polda jabar Kabid Humas Polda Jabar arisan bodong arisan arisan emak-emak arisan investasi arisan online bodong bandar arisan penipuan dan penggelapan
Artikel Terkait