BANDUNG, iNews.id - Jawa Barat, menjadi satu provinsi yang banyak menyimpan bangunan cagar budaya dan bersejarah, peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Di provinsi ini, terdapat lapas dan rutan yang pernah jadi tempat tokoh pendiri bangsa menjalani hukuman karena menyerukan perlawanan terhadap Belanda kala itu.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dirilis dalam Sistem Data Pemasyarakatan (SDP) dan diunggah ke situs smslap.ditjenpas.go.id, total terdapat sebanyak 28 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan lima rumah tahanan negara (rutan) se-Jawa Barat.
Namun dari puluhan lapas dan rutan tersebut, terdapat tujuh lapas dan rutan tua dan bersejarah. Berikut tujuh lapas dan rutan tersebut:
1. Penjara Banceuy
Penjara yang paling tua adalah, Lapas Banceuy, Jalan Banceuy, Kota Bandung. Lapas ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1877. Namun lapas yang pernah dihuni oleh Presiden RI Pertama Soekarno pada 1929 itu kini tak digunakan lagi.
Saat ini, Lapas Banceuy yang berada di belakang pertokoan dan perkantoran, menjadi bangunan bersejarah atau heritage. Bangunan penjara juga sudah tidak ada, hanya tersisi pos penjaga di depan dan sisi kanan panjara.
Di tengah areal yang dulunya merupakan Penjara Banceuy, dibangun patung Soekarno dari perunggu. Patung Bung Karno itu digambarkan tengah menulis pleidoi Indonesia Menggugat.
Di depan pintu gerbang situr sejarah terdapat prasasti batu besar yang di atasnya tertera perkataan Soekarno, "Lebih besar daripada orang-orang besar itu ialah ide yang bersemayam di dalam dada. Ide tidak bisa dikurung di dalam penjara. Pemimpin badaniah bisa dikurung di dalam penjara tetapi ide besar yang bermasemayam di dalam ia punya dada tidak bisa dikurung di dalam penjara. (Ir Soekarno - 3 April 1958).
Editor : Agus Warsudi
lapas dan rutan lapas sukamiskin bandung Lapas Banceuy Bandung lapas banceuy Rutan Kebonwaru Bandung bangunan bersejarah benda bersejarah gedung bersejarah jawa barat
Artikel Terkait