Keluarga atau ahli waris jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di pemakaman Cikadut terpaksa mengenakan APD seadanya. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Lima keluarga jenazah Covid-19 terpaksa menggotong sendiri peti mati ke makam di tempat pemakaman umum (TPU) khusus Cikadut, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. Hal itu terjadi gegara tim pengusung peti melakukan aksi mogok.

Kelima jenazah yang dimakamkan hari ini, tiga di antaranya dimakamkan pada Rabu (27/1/2021) siang. Sedangkan dua jenazah lainnya dimakamkan pada malam hari.

Sama seperti saat pemakaman siang hari, keluarga atau ahli waris jenazah yang dimakamkan malam hari, kebingungan menggotong jenazah dari ambulans ke liang lahat yang berjarak sekitar 400-500 meter itu.

Selain harus mengenakan alat pelindung diri (APD), para pengusung peti mati pun harus menempuh jarak cukup jauh. Sementara, bobot peti mati berisi jenazah juga tidak ringan.

Keluarga yang datang ke pemakaman Cikadut, selepas Magrib, sempat membujuk tim pengusung peti mati, agar bersedia membantu. Tetapi upaya tersebut gagal. Tim pengusung peti tetap "keukeuh" melanjutkan aksi mogok mereka sebagai protes atas tuduhan melakukan pungutan liar (pungli). 

Akhirnya, keluarga itu mengusung sendiri peti mati. APD yang mereka kenakan pun seadanya. Dengan bersusah payah, mereka mengusung peti mati tersebut hingga sampai ke liang lahat.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network