"Kami selalu dikatakan pungli. Itu terlontar dari akunnya Mang Oded. Ada juga kata-kata bahwa kami masih aja tega di saat-saat ada jenazah kami memanfaatkan. Terus ada kata-kata kita itu berbisnis," kata Afak di Pemakaman Covid Cikadut.
Fajar mengemukakan, pihaknya tidak pernah melakukan pungli terhadap proses pemakaman jenazah Covid-19. "Setahu saya, yang namanya pungli itu seperti meminta uang tanpa pekerjaan. Itu pungli. Namun kami kan di sini (TPU Cikadut) keluar keringat. Kami bekerja, mengeluarkan jasa. Si ahli waris memberi mungkin memberi dengan rasa ikhlas. Mungkin itu tidak bisa disebut pungli," ujarnya.
Aksi mogok yang dilakukan tim pengusung peti jenazah, tutur Afak, tersebut dilakukan lantaran dirinya dan teman-teman merasa kecewa dengan anggapan pungli tersebut.
"Iya sebenernya kami juga bukan tidak ada rasa kemanusiaan untuk menolong lagi, gitu kan. Namun, kami juga memiliki perasaan lah karena banyak hujatan dari netizen. Bahkan dari instansi, pejabat. Kata-katanya mungkin kurang pas buat kami. Kamihentikan aktivitas memikul (peti mati) dan mengantarkan jenazah (ke makam)," tutur Afak.
Editor : Agus Warsudi
jenazah dimakamkan gotong jenazah jenazah jenazah covid-19 kota bandung COVID-19 Dampak Covid-19 dampak pandemi covid-19
Artikel Terkait