"Pergerakan tanah terjadi karena tanah tidak stabil karena adanya aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu. Setiap rumah mengalami retakan dengan panjang yang bervariasi rata-rata 1 sampai 6 meter dan kedalaman sekitar 25 sentimeter," ujar Rohman, warga setempat, Rabu (1/9/2021).
Sementara itu, untuk memastikan penyebab dan kondisi tanah di dua dusun tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan juga pemerintah desa setempat telah mengirimkan permohonan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji wilayah tersebut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait