SUMEDANG, iNews.id - Puluhan rumah di dua dusun Desa Margamukti, Kabupaten Sumedang retak-retak akibat pergerakan tanah. Lahan permukiman tersebut kemungkinan tidak stabil dan terus bergerak meski tidak ada hujan.
Jumlah warga terdampak dari pergerakan tanah di Dusun Pasir Amis dan Dusun Cihandap itu sebanyak 56 kepala keluarga. Mereka kini dihantui ketakutan akan ambruknya rumah yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Menurut warga setempat, pergerakan tanah tersebut sudah dua kali terjadi. Mereka pun mengira pergerakan tanah akibat adanya aktivitas pembangunan Jalan Tol Cisumdawu. Warga pun akhirnya memohon kepada pihak pengelola tol untuk lebih memperhatikan warga sekitar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pergerakan tanah terjadi karena tanah tidak stabil karena adanya aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu. Setiap rumah mengalami retakan dengan panjang yang bervariasi rata-rata 1 sampai 6 meter dan kedalaman sekitar 25 sentimeter," ujar Rohman, warga setempat, Rabu (1/9/2021).
Sementara itu, untuk memastikan penyebab dan kondisi tanah di dua dusun tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan juga pemerintah desa setempat telah mengirimkan permohonan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji wilayah tersebut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait