Seniman Taiwan Lahirkan Karya Rumah Wagi-Wagi di Kaputren Jatitujuh Majalengka
"Inti dari Wagi-Wagi adalah filosofi konseptual masyarakat kontemporer dan ambisi untuk mempercepat pengetahuan trans-regional tentang interpretasi kehidupan masa depan," ujar dia.
Kehadiran Rumah Wagi-Wagi tersebut, tutur Yipei Lee, memiliki fungsi sebagai ekologi berkelanjutan. Konseptualisasi laboratorium seni Wagi-Wagi adalah gagasan bahwa budaya dapat menjadi pendorong utama untuk kehidupan berkelanjutan.
"Kita perlu merefleksikan fakta ini, jika ingin hidup bersama dengan sukses di masa depan," tutur seniman Taiwan itu menjelaskan konsep karya seni Rumah Wagi-Wagi.
Proyek seni Rumah Wagi-Wagi, kata Pei-Ying Lin, dimulai pada Selasa (17/1/2023), ditandai dengan peletakan batu pertama. Kendati ada peletakan batu pertama, tetapi Pei menjelaskan, proyek seni tersebut tidak akan ada akhirnya.
"Tidak ada finis. Karena ini berkelanjutan. Selain di Indonesia, Rumah Wagi-Wagi juga pernah dibuat di Taiwan," ucap Yipei Lee.
Editor: Agus Warsudi