get app
inews
Aa Text
Read Next : Ada Peluang Jabatan 9 Tahun, Kades di Majalengka Semringah

Seniman Taiwan Lahirkan Karya Rumah Wagi-Wagi di Kaputren Jatitujuh Majalengka 

Kamis, 19 Januari 2023 - 07:11:00 WIB
Seniman Taiwan Lahirkan Karya Rumah Wagi-Wagi di Kaputren Jatitujuh Majalengka 
Miniatur Rumah Wagi-Wagi karya seni yang diciptakan seniman Taiwan, Yipei Lee di Kaputren, Jatitujuh, Majalengka. (FOTO: ISTIMEWA)

MAJALENGKA, iNews.id - Seniman atau praktisi budaya asal Taiwan Yipei Lee melahirkan sebuah karya seni di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Karya seni itu diberi nama Rumah Wagi-Wagi.

Yipei Lee berkolaborasi dengan warga setempat membuat karya Rumah Wagi-Wagi setelah selama sekitar satu pekan dia berada di kampung itu.

Yipei Lee mengatakan, Rumah Wagi-Wagi memiliki arti ucapan selamat datang kepada alam. Karena itu, Rumah Wagi-Wagi yang dibuat Yepei Lee pun sarat dengan kekayaan alam yang ada di sekitar.

"Ini disesuaikan dengan kondisi si sini. Depan untuk Kaputren dan Majalengka. Terakota, tumbuhan, dan air. Dalam bahasa Austronesia Siraya dan Atayal, Wagiwagi ditafsirkan dengan kembali sebagai salam untuk alam," kata Yipei Lee.

"Inti dari Wagi-Wagi adalah filosofi konseptual masyarakat kontemporer dan ambisi untuk mempercepat pengetahuan trans-regional tentang interpretasi kehidupan masa depan," ujar dia.

Kehadiran Rumah Wagi-Wagi tersebut, tutur Yipei Lee, memiliki fungsi sebagai ekologi berkelanjutan. Konseptualisasi laboratorium seni Wagi-Wagi adalah gagasan bahwa budaya dapat menjadi pendorong utama untuk kehidupan berkelanjutan. 

"Kita perlu merefleksikan fakta ini, jika ingin hidup bersama dengan sukses di masa depan," tutur seniman Taiwan itu menjelaskan konsep karya seni Rumah Wagi-Wagi.

Proyek seni Rumah Wagi-Wagi, kata Pei-Ying Lin, dimulai pada Selasa (17/1/2023), ditandai dengan peletakan batu pertama. Kendati ada peletakan batu pertama, tetapi Pei menjelaskan, proyek seni tersebut tidak akan ada akhirnya. 

"Tidak ada finis. Karena ini berkelanjutan. Selain di Indonesia, Rumah Wagi-Wagi juga pernah dibuat di Taiwan," ucap Yipei Lee.

Dari sisi bentuk, Rumah Wagi-wagi yang dibuat Yipei Lee di Kaputren, memiliki kemiripan dengan rumah warga setempat. 

Rumah tersebut memiliki panjang sekitar 42 meter dengan lebar 7 meter. "Ya, bentuknya memanjang. Di sini banyak rumah yang bentuknya panjang," ujar dia.

Seniman Yipei Lee sudah bergelut dengan karya tersebut sejak 2015 lalu. Pada 2016, dia mulai fokus dengan tema-tema ekologi. 

Pada 2022 lalu, Yipei Lee ambil bagian dalam festival Documenta Fifteen Kassel bersama kolektif seni Jatiwangi art Factory (JaF).

Ada beberapa topik yang muncul selama program residensi, penelitian lapangan, pengambilan sampel, wawancara, dan sebagainya seperti Air, Tanah & Hutan, Pertanian & Pangan, Manusia dan Industrialisasi. Muncul juga sejumlah nama dalam program itu.

Mereka yang terlibat dalam proyek seni tersebut, antara lain, kurator: Yipei Lee. Artist atau seniman bertema Air, Tanah, dan Hutan: Ke-Ting Chen, Wei-Chien Huang, Lauro Nächt, Li-Chun Chang, Illa Syukurilah Syarief.

Pertanian dan Pangan: Pei-Ying Lin, Dark Matter Labs, Johannes Wiener. Sedangkan, tema Manusia dan Industrialisasi: Anchi Lin (Ciwas Tahos), Kay Hung & Orbit Lin, Sharo Chi-Chu Liang.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut