Ribuan Buruh Tutup Flyover Pasupati Kota Bandung Dikecam Warganet
BANDUNG, iNews.id - Ribuan buruh se-Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2022 sebesar 10 persen dibanding 2021 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Mereka long march dari daerah asal masing-masing dan sempat menutup flyover Pasupati.
Selain menuntut upah naik, buruh juga mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan dan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Aksi para buruh long march dan menutup flyover Pasupati itu viral di media sosial (medsos). Selama penutupan berlangsung, arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Gedung Sate macet parah.
Unggahan video saat ribuan buruh menutup flyover Pasupati itu pun dikomentari oleh warganet. Umumnya warganet mengecam aksi buruh yang membuat ulah tak baik saat demonstrasi.
Warganet, @opick_izhar mengunggah komentar, "Pabrik pindah ka vietnam,kakara nyaho (baru tahu rasa)...pangangguran deh kabeh (semua)."
@rudiyanto168 berkomentar, "Iya macet banget tadi. Silahkan saja kalau mau menyampaikan aspirasi,tapi jangan nutup jalan juga dong."
"Kenaikan upah? Kalian bagaimana prestasinya untuk perusahaan???. Bisanya demo? Kerja sejadinya, gaji pengen gede. Pecat aja sih..." kata @jahjact.
"Atulah sekarang untuk tidak PHK aja udah hebat, ini malah minta naik gaji... Bersukur masih bisa kerja atuh, lamun hayang loba duit mah usaha we dagang, da Ari buruh pabrik salilana mah nyakitu tea..." ujar kareckatira.
"Aduh bntr lg lokdon ini mh," tulis ody_bandung.
Sementara itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Dadan Sudian mengatakan, aksi long march ini digelar untuk menyadarkan kaum buruh di Bandung dan Jawa Barat mengenai regulasi pemerintah yang menyengsarakan kaum buruh.
"Melalui aksi ini, kami mengingatkan pemerintah di Jawa Barat untuk tidak menggunakan PP 36 dalam menentukan upah buruh," kata Dadan Sudian ditemui di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Editor: Agus Warsudi