get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Larangan Mudik, Penumpang Kereta Api di Stasiun Kiaracondong Meningkat

Ratusan Pemudik Padati Stasiun Kiaracondong Bandung, Petugas Kewalahan Atur Jaga Jarak

Selasa, 04 Mei 2021 - 22:41:00 WIB
Ratusan Pemudik Padati Stasiun Kiaracondong Bandung, Petugas Kewalahan Atur Jaga Jarak
Ratusan pemudik tujuan Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Blitar, Jawa Timur, memadati Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Ratusan pemudik tujuan Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur memadati Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (4/5/2021) malam. Petugas stasiun harus berjibaku mengatur antrean penumpang agar mematuhi protokol kesehatan.

Para penumpang tersebut diketahui hendak mudik dengan tujuan Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Blitar, Jawa Timur dengan jadwal keberangkatan pukul 22.00 dan pukul 23.00. Stasiun yang dituju antara lain, Stasiun KA Kebumen, Kutowarjo, Lempuyangan (Yogyakarta), Gombong, Purwosari, dan Blitar.

Sebelum menukarkan tiket, para pemudik yang mulai membludak sejak sore itu wajib menjalani tes GeNose C19 dengan tarif Rp30.000 per orang. Antrean panjang pun terjadi lantaran hanya tiga loket yang memberikan layanan GeNose. 

Narizal, petugas Stasiun Kiaracondong, satu di antara sejumlah petugas yang mengatur antrean tampak seperti kewalahan. "Dijaga jarak antreannya. Jika antreannya masih jauh tunggu di belakang," kata Narizal melalui pengeras suara.

Berkali-kali petugas stasiun memperingatkan calon penumpang untuk menjaga jarak agar tidak terjadi kerumunan. "Tolong jangan berkerumun, jaga jarak. Yang nomor antreannya sudah dekat silakan masuk. Tetap jaga jarak," ujarnya.

"Saya mau pulang ke orangtua di Blitar bawa anak, suami enggak mudik. Jadi saya sama anak yang mudik," kata Saleha (45) sambil menggendong anaknya yang berusia 4 tahun.

Prasetyo Sasongko (30), pemudik, mengatakan, sengaja ambil cuti penuh dan pulang ke Purwokerto karena orang tuanya sakit. "Orangtua saya sakit. Kalau enggak mudik sekarang khawatir saja sama orangtua," ujar Prasetyo.

Sedangkan Sigit (26) mengatakan, mudik ke Kebumen, Jawa Tengah karena tahun lalu tidak pulang kampung. "Tahun kemarin sayang gak mudik. Sekarang saya mudik sama istri saya," kata Sigit.

Sigit memastikan dirinya telah mengikuti tes GeNose C19 dan telah dinyatakan nonreaktif Covid-19. Meski begitu dia tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sementara itu, PT KAI Daop 2 memprediksi adanya peningkatan pemudik pada Rabu (5/6/2021) atau sehari sebelum pemberlakuan larangan mudik bagi masyarakat umum.

"Besok mungkin akan ada peningkatan dibandingkan hari sebelumnya di bulan Mei ini, kami perkirakan akan mencapai diatas 2.500 pengguna jasa," kata Humas PT KAI Daop 2 Kuswardoyo di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021).

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut