Ratusan Kasek di Jawa Barat Pensiun pada 2021, Disdik Jabar Antisipasi Kekosongan Jabatan
BANDUNG, iNews.id - Ratusan kepala sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Barat segera pensiun dan atau mengakhiri jabatannya pada 2021. Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar menjaring ribuan bakal calon kepala sekolah untuk mengantisipasi kekosongan jabatan tersebut.
Pada 2021, Jabar menghadapi kekosongan 213 jabatan kepala sekolah menyusul ada kepala sekolah yang memasuki masa pensiun hingga yang berurusan dengan hukum.
"Historinya, ada 213 jabatan kepala sekolah yang akan kosong sampai akhir 2021. Makanya kami harus menyiapkan lewat penjaringan bakal calon kepala sekolah," kata Kadisdik Jabar Dedi Supandi di Bandung, Selasa (24/11/2020).
Dedi mengemukakan, sebanyak 1.664 guru telah mendaftar sebagai calon kepala sekolah pada 17 November 2020 lalu. Sebanyak 1.099 guru di antaranya telah melengkapi syarat administrasi pencalonan.
Para bakal calon kepala sekolah yang telah melengkapi syarat administrasi tersebut, kata Dedi, menjalani penilaian secara ketat selama tiga hari pada 18-20 November 2020 lalu. Setiap hari, penilaian dilakukan terhadap 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi. "Assesment ini mencakup penilaian komprehensif yang meliputi kompetensi, perilaku, dan cara pemecahan masalah," ujar Dedi.
Menurut Dedi, berdasarkan hasil penilaian tersebut, jumlah bakal calon kepala sekolah akan dikerucutkan menjadi 560 orang. Mereka yang dinyatakan lolos penilaian pun diwajibkan melengkapi persyaratan lain, yakni surat rekomendasi dari kepala sekolah sekolah masing-masing untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
"Setelah itu, mereka akan dikerucutkan lagi menjadi 280 orang. Nah, 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah untuk mengikuti tes substansi di LPPKS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Sekolah), awal 2021 mendatang," ujar dia.
Kadisdik Jabar menuturkan, tes substansi di LPPKS menjadi tahapan akhir bagi bakal calon kepala sekolah sebelum dinyatakan lolos menjadi calon kepala sekolah. Karenanya, jumlah bakal calon kepala sekolah tersebut belum dapat dipastikan tetap atau berkurang.
"Dari 280 orang tersebut, apakah lulus semua atau berapa persennya, nah itu yang akan menjalani diklat (pendidikan dan latihan) calon kepala sekolah selama tiga bulan. Setelah lulus, mereka dinyatakan sebagai calon kepala sekolah dan LPPKS nantinya akan mengeluarkan NUKS (nomor urut kepala sekolah)," tutur Dedi.
Pihaknya berharap, calon kepala sekolah yang terpilih nanti memiliki jiwa profesional dan mampu membuat inovasi, termasuk pemecahan berbagai permasalahan di sekolah.
Sehingga, kata Dedi, berbagai program yang diusung Disdik Jabar, salah satunya program Sekolah Juara mampu dijalankan dengan baik oleh para calon kepala sekolah terpilih nanti.
"Selain itu, secara perilaku, mereka juga diakui oleh guru-guru, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang mereka pimpin," kata Kadisdik Jabar.
Editor: Agus Warsudi