Pemkot Bandung Tak Sanggup Bayar, DPRD: Tipping Fee Legok Nangka Terlalu Mahal
“Kemarin kalau menggunakan teknologi insenerator, Rp386.000 per ton, sehingga kami lakukan pembahasan. Kami terus mendorong agar bisa lebih murah karena kalau dihitung-hitung kami harus menyiapkan (biaya besar). Apalagi dengan kondisi jalan, harus ada truk baru kalau dialokasikan (untuk membeli truk), bisa Rp300 miliaran,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Rizal Khairul menuturkan, dukungan dari anggota dewan untuk persoalan sampah ini tidak hanya menyoal persetujuan anggaran. Namun, harus memperhatikan persiapan jelang peralihan pengangkutan sampah ke TPPAS Regional Legok Nangka.
“Sengaja kami datang hari ini ingin melihat lokasi. Sehingga, ada beberapa tahapan yang harus kami persiapkan. Karena bukan masalah persetujuan tapi bagaimana kesiapan yang harus dipersiapkan Kota Bandung. Seperti kita lihat angkutan harus dipersiapkan dan besaran tipping fee juga,” tutur Rizal.
Rizal mengaku terus berkoordinasi secara intensif bersama pihak provinsi baik eksekutif maupun legislatif khusus membahas TPPAS Regional Legok Nangka. Terutama untuk meminta bantuan dukungan kendaraan operasional pengangkutan.
Editor: Agus Warsudi