get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosef Diperiksa Terkait DNA pada Kuku Korban? 

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog: Tak Masalah Penyelidikan Diulang

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 18:21:00 WIB
Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog: Tak Masalah Penyelidikan Diulang
Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar. (Foto: Dok)

BANDUNG, iNews.id - Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad), Yesmil Anwar menilai sulitnya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, tak lepas dari kategori kasus. Dipastikannya kasus tersebut sebagai pembunuhan berencana.

"Ini memang pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana (bagasi mobil Alphard). Pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," kata Yesmil, Sabtu (30/10/2021).

Meski begitu, Yesmil menilai, upaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian belum maksimal, terutama dalam upaya penggalian fakta melalui digital forensik. 

Padahal, kata Yesmil, digital forensik merupakan salah satu instrumen penting dalam hal mengungkap sebuah perkara, seperti rekaman kamera pengawas atau CCTV dan instrumen digital lainnya. 

"Menurut saya kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Yang disebut digital forensik, termasuk di dalamnya adalah CCTV dan sebagainya, tapi kan tidak semua rumah ada CCTV-nya. Kan bisa dicari yang lain," ujar Yesmil. 

Selain menggali fakta berdasarkan penyelidikan digital forensik, Yesmil juga menyarankan, agar polisi melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap instrumen yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). 

Menurut Yesmil, banyaknya masyarakat di sekitar TKP yang enggan bersaksi jangan dianggap sebagai kendala dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan sadis itu.

"Saya bukan mau mengajari polisi, tapi kita bisa lihat misalnya kalau ada mobil dipake, kenapa disimpan di mobil itu, mobil itu sudah tidak dipakai berapa lama, kilometernya diperiksa, jauh atau tidak," kata Yesmil mencontohkan. 

"Kalau tiba-tiba meningkat tajam jumlah kilometernya, barangkali dipakai jauh, bisa dicek, saya kira banyaklah yang bisa dilakukan. Apalagi sekarang digital forensik ini sudah menggunakan peralatan canggih," kata dia. 


Yesmil juga menekankan agar polisi tidak memaksakan pengakuan. Pasalnya, kata Yesmil, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil.

"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian karena diawalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka. Kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, yakni kekuasaan, uang  dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi  kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak menjadi masalah," tuturnya. 

Disinggung soal adanya bantuan dari Bareskrim Mabes Polri, Yesmil mendukung hal tersebut. Namun, dia kembali menyoroti fasilitas yang bisa digunakan penyidik.

"Itu bagus sekali (dukungan Mabes Polri). Itu menunjukkan polisi antusias mengungkap ini, tapi kan apa yang dimaksud bantuan itu? apakah orang atau sarana prasarana karena itu dibutuhkan juga, yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," ujarnya.


Diketahui, Warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan mayat ibu dan anak di dalam bagasi mobil di rumahnya, Rabu (18/8/2021). 

Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung datang ke lokasi kejadian. Polisi yang datang ke TKP langsung menuju mobil Alphard tempat ditemukannya korban. 

Saat bagasi mobil dibuka, ternyata di dalamnya terdapat dua korban yang merupakan ibu dan anak perempuannya dengan kondisi tak berbusana dan luka parah di bagian kepala. Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian pun histeris saat polisi mengevakuasi kedua korban. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut