get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Kota Terluas di Jawa Barat, Nomor 4 Mobilitas Penduduknya Cukup Tinggi

Pakaian Daerah Sunda Jawa Barat, Sarat Nilai Seni

Rabu, 03 Agustus 2022 - 18:45:00 WIB
Pakaian Daerah Sunda Jawa Barat, Sarat Nilai Seni
Pakai adat Sunda Jawa Barat sangatlah beragam dengan desain serta corak yang berbeda-beda. (Foto: inspirilo)

JAKARTA, iNews.id - Pakaian daerah Sunda Jawa Barat cukup menarik untuk kita ketahui. Beragam corak dan desain menjadikan pakaian dari daerah ini cukup sarat akan nilai seni. 

Apa saja? Simak artikel pakaian daerah Sunda Jawa Barat berikut pembahasan lengkapnya!

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang dikenal dengan populasi terpadat. Provinsi Jawa Barat memiliki lebih dari 48 juta jiwa penduduk. Jawa Barat memiliki beberapa suku asli seperti suku Sunda, suku Cirebon, dan masih banyak lagi. Besarnya dominasi suku Sunda di provinsi ini menjadikan suku Sunda merupakan suku terbesar kedua dari banyaknya populasi di Jawa Barat.

Sama  halnya dengan wilayah lain di Indonesia, Jawa Barat juga memiliki pakaian daerah atau pakaian adat dengan keunikan tersendiri. Karena keunikan tersebut, masing-masing pakaian adat menggambarkan bagaimana karakter, pola hidup, dan nilai-nilai yang digenggam oleh masyarakat setempat. 

Berikut ini pembahasan mengenai pakaian daerah Sunda Jawa Barat :

1. Kebaya Sunda

Pakaian daerah Sunda Jawa Barat yang pertama adalah Kebaya Sunda. Kebaya menjadi pilihan banyak adat untuk dijadikan pakaian atasan wanita. Misalkan saja Jawa Timur dan Jawa Tengah yang juga memiliki kebaya untuk dikenakan oleh para wanitanya. Sunda juga memiliki kebaya khas Sunda yang tentunya dengan ciri khas tersendiri.

Kebaya Jawa umumnya mempunyai desain kerah membentuk huruf V (V-neck), sementara kebaya Sunda didesain dengan kerah berbentuk huruf U (U-neck). Kebaya Jawa pada umumnya panjangnya hingga menutupi pinggul, sementara Kebaya Sunda panjangnya sampai menutupi pinggul dan paha, bahkan tidak jarang ditemukan lebih panjang lagi.

Warna yang dipilih untuk Kebaya Sunda merupakan warna-warna yang cerah seperti merah, marun, ungu muda, dan putih. Kebaya ini digunakan oleh wanita Sunda dari kalangan rakyat biasa dan kalangan menengah.

Sementara bawahannya berupa kain jarik yang dililitkan. Tak lupa para wanita Sunda menggunakan perhiasan dan aksesoris seperti kalung, anting, giwang, tusuk konde, cincin, dan gelang.

2. Baju Pangsi

Baju Pangsi. (Foto: Istimewa)
Baju Pangsi. (Foto: Istimewa)

Suku Betawi juga memiliki baju Pangsi sebagai pakaian adat. Jika di Betawi ada beberapa jenis warna baju Pangsi mulai dari hitam, putih, hijau, dan merah, maka di Sunda baju Pangsi hanya memiliki satu warna, yaitu hitam.

Biasanya, pangsi hanya digunakan oleh rakyat biasa. Model jahitan dan tampilan yang sangat simpel membuat pakaian ini menampakkan sebuah kesederhanaan. Oleh karena itu, pada jaman dulu pakaian ini kebanyakan dipakai oleh para petani dan buruh. Namun sekarang siapa saja bebas mengenakan pakaian ini, termasuk kalangan menengah ke atas. Tentunya dengan model jahitan serta bahan yang lebih bagus.

Baju atasannya disebut Salontreng dan dipasangkan dengan celana pangsi yang juga berwarna hitam supaya selaras dengan atasannya. Celana pangsi ini bermodel komprang sehingga tidak ketat dan longgar dengan panjang yang tidak melebihi mata kaki.

Supaya celana tersebut dapat terikat kuat, para laki-laki menggunakan ikat pinggang yang terbuat dari kulit ataupun kain yang diikatkan di pinggang. Tak jarang ada sarung poleng yang diselampirkan secara menyilang dari bahu ke pinggang laki-laki. Sebagai penutup kepala, dikenakan ikat kepala yang disebut dengan logen dengan model Hanjuang Nangtung atau Barambang Semplak. Sebagai alas kaki, laki-laki Jawa Barat menggunakan tarumpah yang umumnya terbuat dari kayu.

3. Mojang Jajaka

Dalam Bahasa Indonesia, mojang artinya gadis atau perawan. Secara sederhana, mojang dapat diartikan sebagai wanita yang belum menikah. Sementara jajaka artinya perjaka atau laki-laki yang belum pernah menikah. Dari namanya kita dapat mengetahui bahwa pakaian adat ini biasanya digunakan oleh laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Pada umumnya pakaian ini digunakan dalam acara resmi.

Pakaian laki-laki terdiri atas jas tertutup atau beskap yang berwarna polos. Beskap atau jas tertutup tadi memiliki berkerah sekitar 3 hingga 4 cm tanpa disertai lipatan. Warna yang digunakan yaitu hitam, biru, putih, dan warna lainnya.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut