Observatorium Bosscha: Sejarah, Harga Tiket dan Jam Operasional
1. Lokasinya tepat pada celah perbintangan untuk melihat gugus galaksi sisi selatan.
2. Topografi di wilayah Lembang berada pada posisi yang cukup aman.
3. Di Bandung akan dibangun sebuah perguruan tinggi yang mempunyai Jurusan Astronomi, sehingga dengan adanya Observatorium di Lembang akan membantu proses pembelajaran jurusan Astronomi tersebut.
Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium. Tempat ini diresmikan pada 1 Januari 1923.
Kemudian, pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah Republik Indonesia selanjutnya dijadikan bagian dari FIPIA Universitas Indonesia.
Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Sejak itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.
Bersamaan dengan itu dimulailah secara resmi pendidikan tersier astronomi di Indonesia. Hingga kini ITB masih merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan pendidikan sarjana, magister dan doktoral dalam astronomi dan astrofisika.
Observatorium Bosscha juga masih merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia dengan kontribusi dalam penelitian dan pendidikan astronomi yang signifikan di Asia Tenggara.
Sejak 2004 Observatorium Bosscha dicanangkan sebagai Cagar Budaya Nasional dan pada 2008 ditetapkan sebagai objek vital nasional.
Editor: Kurnia Illahi