get app
inews
Aa Text
Read Next : Pusat Astronomi Assalaam Sukoharjo Gelar Pengamatan Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025

Observatorium Bosscha: Sejarah, Harga Tiket dan Jam Operasional

Selasa, 06 September 2022 - 16:05:00 WIB
Observatorium Bosscha: Sejarah, Harga Tiket dan Jam Operasional
Observatorium Bosscha merupakan lokasi penelitian astronomi terbesar sekaligus tertua di Tanah Air. (Foto: Antara).

BANDUNG, iNews.id - Observatorium Bosscha merupakan lokasi penelitian astronomi terbesar sekaligus tertua di Tanah Air. Observatorium Bosscha kerap menjadi pilihan wisatawan lokal dan mancanegara. 

Lokasinya berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Observatorium Bosscha mengoperasikan 12 teleskop termasuk tiga teleskop radio dengan teleskop refraktor ganda zeiss 0.6 meter sebagai teleskop terbesar yang dipasang di kubah.

Sejarah Observatorium Bosscha

Dilansir dari website resmi Observatorium Bosscha ITB, observatorium yang dulu dikenal dengan nama Bosscha Sterrenwacht dibangun atas inisiasi Karel Albert Rudolf (K.A.R.) Bosscha. Dibantu oleh keponakannya, R.A. Kerkhoven dan seorang astronom Hindia Belanda, Joan George Erardus Gijsbertus Voûte, Bosscha menghimpun para peminat untuk membentuk perkumpulan yang akan merealisasikan ide pembangunan observatorium.

Pada pertemuan 12 September 1920 di Hotel Homann Bandung, dibentuk Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV) yang memiliki tujuan spesifik “mendirikan dan memelihara sebuah observatorium astronomi di Hindia Belanda dan memajukan ilmu astronomi”.

Persiapan pembangunan observatorium dimulai pada 1920 -1923. Pembangunannya dilakukan pada 1923. Wolff Schoemaker saat itu ditunjuk sebagai arsiteknya. Sementara pondasi dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Karel Bosscha bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Dalam proses pembangunan observatorium ini, Bosscha mendapatkan bantuan dari pemilik perusahaan susu “Baroe Adjak” Ursone Bersaudara berupa tanah seluas 6 hektare di daerah Lembang. 

Lembang dipilih sebagai lokasi pembangunan karena tiga hal yaitu:

1. Lokasinya tepat pada celah perbintangan untuk melihat gugus galaksi sisi selatan.

2. Topografi di wilayah Lembang berada pada posisi yang cukup aman.

3. Di Bandung akan dibangun sebuah perguruan tinggi yang mempunyai Jurusan Astronomi, sehingga dengan adanya Observatorium di Lembang akan membantu proses pembelajaran jurusan Astronomi tersebut.

Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium. Tempat ini diresmikan pada 1 Januari 1923.

Kemudian, pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah Republik Indonesia selanjutnya dijadikan bagian dari FIPIA Universitas Indonesia. 

Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Sejak itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Bersamaan dengan itu dimulailah secara resmi pendidikan tersier astronomi di Indonesia. Hingga kini ITB masih merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan pendidikan sarjana, magister dan doktoral dalam astronomi dan astrofisika. 

Observatorium Bosscha juga masih merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia dengan kontribusi dalam penelitian dan pendidikan astronomi yang signifikan di Asia Tenggara.

Sejak 2004 Observatorium Bosscha dicanangkan sebagai Cagar Budaya Nasional dan pada 2008 ditetapkan sebagai objek vital nasional. 

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 184/M/2017, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya tingkat nasional melalui penilaian atas kualitas kondisi fasilitas lahan dan fisik gedung dan instrumentasi observatorium, koleksi hasil pengamatan dan pustaka yang tak ternilai.

Selain itu Observatorium Bosscha masih terus berkontribusi pada sains astronomi dan pada upaya pencerdasan bangsa Indonesia. Pada 2021, Observatorium Bosscha diangkat sebagai bangunan cagar budaya peringkat Kabupaten melalui surat Keputusan Bupati Bandung Barat 188.45/Kep.731-Disparbud/2021.

Harga Tiket dan Jam Operasional

Terletak di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat, kawasan wisata De Ranch dan Farm House Susu Lembang.

Observatorium Bosscha membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin datang berkunjung serta melakukan aktivitas di tempat tersebut. 

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung yaitu : 

1. Mengamati cara kerja teropong tertua Zeiss

2. Mendapat informasi tentang astronomi di ruang multimedia

3. Melihat bintang dengan menggunakan teleskop Bamberg dan teleskop portable

4. Harga tiket masuk observatorium tergolong cukup terjangkau. Namun htm tersebut terbagi menjadi dua yaitu untuk siang dan malam. Untuk kunjungan siang, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp15.000. 

Sedangkan untuk kunjungan malam, pengunjung harus merogoh kocek Rp20.000. Namun kunjungan malam hanya dibuka untuk umum dari bulan April sampai Oktober saja. Kunjungan malam tersebut pun hanya dibuka empat kali dalam satu bulan.

Untuk waktu operasionalnya, setiap Selasa hingga Sabtu dengan jam yang berbeda-beda setiap harinya. Kalian juga perlu mengetahui, ada batasan kapasitas orang yang berkunjung di setiap sesi waktunya. Keterangan lebih lanjut bisa dapatkan dengan mengunjungi https://bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan/. 

Sebelum berkunjung, pastikan kalian telah melakukan pendaftaran dan registrasi di website resmi https://bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan/. Terakhir, jangan lupa datang ketika cuaca cerah.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut